ANDA adalah sesuatu yang Anda kerjakan secara terus-menerus. Pada pagi ini saya terinspirasi tentang summary sebuah buku berjudul “The Power of Habit” karya Charles Duhigg yang diceritakan dengan apik oleh pak Yodhia Antariksa.
Seperti telah kita ketahui bersama, pak Yodhia Antariksa ini begitu istiqomah membranding dirinya menjadi seorang pakar manajemen Indonesia di bidang kinerja juga sumber daya manusia. Ia sangat serius membangun rumah mayanya hingga terpilih menjadi salah satu blog manajemen terbaik indonesia. Blognya di strategimanajemen.net
Selain aktif menulis buku-buku tentang manajemen dan pengembangan diri. Beliaunya juga aktif membuat summary dari buku-buku terbaru yang barusan terbit lalu dibagikan ke member melalui pesan whatsApp. Pagi ini saya menerima pesan notifikasi WA darinya, isinya summary buku di atas.
Bayangkan jika diri Anda telah memiliki habit yang baik; seperti habit olahraga tiap hari selama 15 menit, habit rutin membaca buku tiap minggu sekali, habit solat berjamaah, dan habit bersyukur. Kesemua habit yang sudah terbentuk ini patut kita rawat dan pelihara dengan apik.
Ada sebuah fenomena menarik tentang habit formation. Fenomena ini disebut dengan keystone habit. Maksudnya Anda cukup membangun one key habit; lalu secara perlahan habit bagus ini akan menular ke pembentukan habit lain dalam hidup Anda. Misalkan Anda telah memiliki 4 habit apik di paragraf atas akan memicu lahirnya habit yang baru lagi dalam keseharian hidup Anda.
4 kiat kunci dalam membangun habit yang bagus
#Pertama. Start small.
Kalau Anda ingin membangun sebuah habit baru yang menantang, artinya keluar dari zona nyaman aktivitas keseharian. Maka ada baiknya dimulai dengan small steps. Small wins itu penting, begitu menurut para peneliti perilaku. Kemenangan kecil itu akan memotivasi kita untuk terus bergerak ke level yang tertinggi. Saya sendiri membenarkan cara yang pertama ini terutama berkenaan dengan habit menulis. Yang rutin saya rawat, meski hanya menulis kalimat pendek saja.
#Kedua. Lakukan new habit pada jam yang sama.
Bisa jadi setiap habis magrib, kita memiliki habit membaca sebuah buku 2-3 lembar saja tidak perlu banyak. Tapi pada hari-hari selanjutnya kebiasaan itu harap dilakukan kembali hingga kebiasaan itu telah menjadi candu. Saat tidak melakukan seperti ada sesuatu yang hilang. Dalam kasus saya, apabila tiap awal hari tidak saya lakukan kegiatan menulis meski hanya buat status saja di FB, WA, ada sesuatu yang kurang dalam hari itu. Telah hampir dua tahun lebih kegiatan tersebut masih berlangsung hingga sekarang.
#Ketiga. Cantolkan new habit pada old habit.
Di atas telah saya sampaikan bahwa Anda telah memiliki habit seusai salat magrib adalah membaca 2-3 halaman dari sebuah buku. Bagaimana kalau ditambahi dengan kegiatan menulis yang isinya menyimpulkan isi bacaan yang sudah dilakukan, meski hanya satu paragraf saja. Inilah contoh dari mencantolkan new habit pada old habit kita. Pada kasus saya dahulu saya menulis hanya untuk saya baca sendiri, seiring hari saya mencoba mengafirmasi diri agar berani untuk membagikan tulisan saya di media sosial yang saya miliki. Meski awalnya takut, malu, kalau nanti tulisan itu di bully oleh pembaca. Namun setelah berjalan, ada perasaan plong saat menulis sesuatu lalu bisa di share. Batin ini menjadi bahagia. Apabila tidak melakukan serasa ada yang hilang.
#Kempat.Pilih teman dengan good habits.
Artinya orang yang memiliki habit yang sama biasanya mudah akrab, terbangun komunikasinya dengan baik, serta saling memotivasi menguatkan untuk men challenge diri ke level yang lebih tinggi. Karena habit baru ini saat tidak dipupuk melalui sebuah pertemanan dan komunitas, biasanya mudah hilang. Yang suka melukis kumpullah sesama pelukis, yang suka olahraga kumpul bertemanlah dengan kawan yang juga suka olahraga.
Dalam kasus saya yang suka nyangkruk ngopi sambil guyon maton parikeno, sayapun berkumpul mencari teman yang sama. Sambil didalamnya, saya memahatkan huruf hasil cerita yang diperoleh dari obrolan dalam kegiatan nyangkruk tersebut. Selain itu via media sosial, saya sendiri membangun relasi dengan sesama sahabat yang gemar menulis. Untuk saling belajar bersama, dan saling menguatkan juga. Karena menulis sendiri adalah ketrampilan yang mesti dilatih terus menerus. Adanya kolega yang suka menulis membuat endurance terjaga dengan baik.
Demikianlah obrolan pagi seputar “the power of habit” dan kiat bagaimana membangun sebuah habit agar ter install dengan baik pada diri kita masing-masing. Semoga Anda berkenan.
Selamat pagi, selamat bekerja menjemput rejekinNya yang berlimpah serta berkah, amin.
Penulis : Agus Andi Subroto Kandidat Doktor FEB UB dan Pakar Manajemen SDM