KANAL24, Malang – Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Nuhfil Hanani dalam sambutannya pada acara Pengukuhan Profesor baru, Prof. Dr. Ir. Agus Suryanto, MS dan Prof. Ir. Hadi Suyono, S.T., M.T., Ph.D., IPU di Gedung Widyaloka, Rabu (22/7/2020) memberikan dua pesan penting kepada sivitas akademika UB.
Pertama, Nuhfil berharap kepada seluruh Dekan fakultas UB untuk mempercepat usulan profesor bagi dosen-dosen yang telah memenuhi syarat.
“Guru Besar adalah prestasi keilmuan tertinggi di suatu Perguruan Tinggi. Di Indonesia, salah satu persaingan Perguruan Tinggi itu ditunjukkan dari jumlah guru besarnya. Saya berharap kepada Dekan yang hadir secara langsung hari ini, maupun Dekan yang menyaksikan prosesi pengukuhan secara daring, untuk diperbanyak usulan guru besarnya. Harapan saya makin banyak guru besar, makin hebat Brawijaya ini,” terangnya.
Kedua, Pakar Pangan Universitas Brawijaya itu mengingatkan kepada seluruh sivitas akademika UB, terutama kepada guru besar yang baru, bahwa era sekarang ini telah terjadi perubahan paradigma yang luar biasa. Bukan disebabkan oleh Covid-19, tetapi sebelumnya karena industri 4.0. Perguruan Tinggi saat ini, bukan lagi dilihat bagaimana publikasinya di dalam Scopus atau index jurnal internasional yang lain, tetapi sudah mulai bergeser kepada inovasi.
“Saya cukup senang kepada dua Guru Besar tadi yang telah menyampaikan inovasi-inovasinya. Inovasi listrik dari Prof. Hadi kalau bisa diaplikasikan di Brawijaya, tentunya ini akan menjadi prestasi yang luar biasa. Bagaimana tenaga matahari digandeng dengan tenaga angin. Jadi kata kunci sekarang itu di hampir seluruh dunia adalah inovasi,” imbuh mantan Dekan Fakultas Pertanian UB itu.
Terkait inovasi ini, Nuhfil juga menyinggung bahwa UB telah memiliki Badan Inovasi dan Inkubator Wirausaha (sebelumnya Badan Inkubator Wirausaha) sesuai dengan arahan Kementerian yang mewajibkan Brawijaya untuk memiliki badan inovasi.
“Sekarang itu ilmu sudah mulai menyatu atau perpaduan. Jadi, ilmu kedepan adalah ilmu yang menyatu, saling berkolaborasi sehingga inovasi-inovasi baru dapat terus bermunculan. Saya berharap, Brawijaya tidak hanya besar jumlah mahasiswanya, tidak hanya menjadi universitas yang paling favorit pada jalur penerimaan SNMPTN dan SBMPTN saja, tetapi saya ingin Brawijaya juga menjadi universitas yang bereputasi internasional,” pungkasnya. (meg)