KANAL24, Jakarta – Perusahaan Pelat Merah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) terus menambah portofolio proyek di luar negeri, seperti di Asia, Timur Tengah, hingga Afrika.Adapun WIKA sudah selama 13 tahun mampu mengembangkan ekspansi ke sebelas negara.
Menurut Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, portofolio yang luas di tingkat domestik dan dukungan dari semua lini bisnis yang memungkinkan perseroan menawarkan jasa konstruksi secara lebih lengkap di pasar internasional.
Dia juga mengatakan perseroan berani masuk ke dalam proyek-proyek strategis dengan tingkat kesulitan cukup tinggi.
“WIKA bertindak sebagai satu-satunya kontraktor Indonesia yang mengerjakan Kereta Cepat Jakarta Bandung yang juga akan menjadi yang pertama hadir di Indonesia bahkan Asean,” jelasnya seperti Rabu (12/8/2020).
Agung seperti dilansir dari laman Bisnis mengklaim perseroan berusaha optimal untuk melakukan transfer knowledge dan transfer teknologi dalam setiap pembangunan proyek yang melibatkan kontraktor internasional.
Adapun, WIKA tengah mengerjakan sejumlah proyek di luar negeri. Beberapa di antaranya pekerjaan Istana Kepresidenan di Republik Niger, Sanying Metro Line di Taiwan, Limbang Cable Stay Bridge di Malaysia, Clarin Bridge di Filipina, Yangon Railway Upgrading dan Yangon Mandalay Circular Improvement di Myanmar, dan Soibada Bridge di Timor Leste.
WIKA mengejar proyek di luar dengan total nilai kontrak sekitar Rp2 triliun. Saat ini WIKA melaporkan perolehan kontrak baru perseroan senilai Rp3,42 triliun per Juni 2020. Total orderbook atau kontrak dihadapi senilai Rp79,46 triliun. (sdk)