KANAL24, Jakarta – Pada pidato penyampaian keterangan Pemerintah atas RUU APBN 2021 beserta Nota Keuangannya di Rapat Paripurna DPR, Jumat (14/8/2020), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa akan fokus pada pembangunan infrastruktur untuk kebangkitan pariwisata pasca pandemi.
Dijelaskan Jokowi, bahwa anggaran untuk infrastruktur mencapai Rp414 triliun sedangkan untuk sektor pariwisata dianggarkan Rp14,4 triliun. Meski demikian, Jokowi mengatakan program pemulihan ekonomi akan terus dilanjutkan bersamaan dengan reformasi di berbagai bidang.
“Dalam RAPBN tahun 2021 defisit anggaran direncanakan sekitar 5,5% dari PDB atau sebesar Rp971,2 triliun. Defisit ini lebih rendah dibandingkan defisit anggaran di tahun 2020 sekitar 6,34% dari PDB atau sebesar Rp1.039,2 triliun,” jelasnya.
Rancangan kebijakan APBN 2021, lanjut Jokowi, akan diarahkan untuk pertama mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19, mendorong reformasi struktural untuk meningkatkan produktivitas, inovasi, dan daya saing ekonomi, mempercepat transformasi ekonomi menuju era digital, dan pemanfaatan dan antisipasi perubahan demografi.
“Untuk pembangunan infrastruktur 2021 dianggarkan sekitar Rp414 triliun yang utamanya untuk pemulihan ekonomi, penyediaan layanan dasar, serta peningkatan konektivitas. Pandemi Covid-19 menunjukkan bahwa ketersediaan dan berfungsinya infrastruktur digital menjadi sangat penting dan strategis. Dengan demikian, belanja infrastruktur diarahkan untuk penguatan infrastruktur digital dan mendorong efisiensi logistik dan konektivitas; infrastruktur padat karya yang mendukung kawasan industri dan pariwisata,” sebut Jokowi.
Sedangkan pembangunan Pariwisata 2021 akan dianggarkan sekitar Rp14,4 triliun yang diarahkan untuk mendorong pemulihan ekonomi di sektor pariwisata. “Kebijakan dilakukan melalui pemulihan pariwisata, dengan pengembangan destinasi pada 5 fokus kawasan yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang. Dan dengan pengembangan aspek 3A yakni atraksi, aksesibilitas, dan amenitas,” imbuh mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Ditambahkan Jokowi, focus selanjutnya yakni peningkatan pada 2P, yakni promosi dan partisipasi pelaku usaha swasta, pendekatan storynomics tourism yang mengedepankan narasi, konten kreatif, living culture, dan kekuatan budaya. Serta pemanfaatan skema KPBU dalam membangun pusat-pusat hiburan, seperti theme park yang akan menyerap banyak wisatawan.(sdk)