KANAL24, Malang – Ada anggapan umum jika seseorang sudah menjabat jabatan publik di kampus maka dia akan sibuk dengan rutinitas jabatannya. Mulai dari menerima tamu yang kadang sampai antri, memimpin rapat hingga beragam acara seremonial yang harus di lewati. Entah itu sebagai Dekan, Rektor, Wakil Rektor atau jabatan lainnya.
Namun hal itu terpatahkan dikampus UB yang dibuktikan dengan tetap produktifnya para pejabat di UB dengan profesi awal mereka sebagai dosen yang tetap aktif menulis, meneliti dan mempublikasikannya di jurnal ilmiah.
Dalam acara peringatan HUT RI ke 75 dan Giraffe Award 2020 kemarin (17/8/2020) Wakil Rektor I UB Prof. Dr Aulanni’ am, drh, DES mengumumkan 200 nama dosen di lingkungan UB yang masuk dalam SINTA index.
SINTA (Science and Technology Index) berisi soal pengukuran kinerja Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) antara lain kinerja peneliti, jurnal, institusi IPTEK, dan penulis jurnal. Selain mengukur kinerja IPTEK, SINTA juga menjadi alat pengindeks internasional sebagai arsip jurnal, buku, artikel, dan karya ilmiah lainnya.
Dari laman Indonesia.go.id dijelaskan SINTA tak sama dengan portal pengindeks seperti Google Scholar, Portal Garuda, Indonesian Publication Index (IPI), dan Indonesia Science and Technology Index (Inasti). SINTA memiliki fitur yang lebih lengkap seperti Citation (indeks dalam setahun untuk Google Scholar dan Scopus), Networking (mengetahui siapa saja yang pernah bekerja sama), dan Research Output (jurnal, artikel, buku yang telah dipublikasikan), dan Score (melihat indeks di Scopus, Google Scholar, dan Inasti).
Dalam paparannya ada beberapa nama pejabat di UB yang masuk dalam 200 nama yang masuk dalam SINTA. Dimulai dari jajaran rektorat seperti Wakil Rektor I UB Prof. Dr Aulanni’am peringkat 9, Rektor UB Prof. Nuhfil Hanani peringkat 127, Wakil Rektor IV Prof. Sasmito Djati peringkat 135 dan Wakil Rektor II Prof. Gugus Irianto yang berada diperingkat 139.
“Ini membuktikan selain menjabat para pejabat rektorat juga fokus dalam kegiatan ilmiah dan kemajuan UB,” kata Nuhfil

Para Dekan dilingkungan UB juga tidak mau kalah. Tercatat ada nama Dekan Filkom UB Wayan Firdaus Mahmudy S.si, MT, P.hD di peringkat 10, Prof. Dr Happy Nursyam Dekan FPIK diperingkat 115, Prof Dr Adi Susilo Dekan MIPA peringkat 119, Prof Imam Santoso Dekan FTP peringkat 141 dan Dekan fakultas Peternakan Prof Dr Suyadi peringkat 181
Baca juga:
GIRAFFE Award, Cara UB Pacu Dosen dan Lembaga Berprestasi Level Internasional
Sedangkan dilingkungan lembaga atau pusat ada nama Ketua Pemeringkatan UB Prof. Dr Setyawan Purnomo Sakti diperingkat 48, Direktur RS UB Dr dr. Sri Andarini, Ketua LP3M yang juga pakar transportasi Ir. Achmad Wicaksono peringkat 165.
Dalam sambutannya Rektor UB Prof. Nuhfil Hanani mengaku gembira dan ini menjadi indikator semangat bersama menuju target UB untuk Go Internasional dan menjadikan jabatan tidak melupakan fungsi asasi sebagai dosen yaitu meneliti dan menulis.
Dirinya berharap para pejabat yang belum masuk bisa memacu diri agar tahun depan bisa masuk dalam SINTA Index.(sdk)