KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini berpeluang untuk menuju target resistance terdekat di level 5.097, setelah akhir pekan kemarin mampu berbalik ke zona hijau dengan penguatan sebesar 2,56 persen menjadi 5.016.
Menurut analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, sejauh ini indikator MACD telah membentuk pola dead cross di area positif, sedangkan indikator Stochastic maupun RSI mulai meninggalkan area jenuh jual.
“Terlihat pola bullish piercing candlestick yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG, sehingga indeks berpeluang menuju level resistance terdekat,” kata Nafan, di Jakarta, Senin (14/9/2020).
Berdasarkan rasio fibonacci, lanjut Nafan, saat ini IHSG memiliki level support pertama dan kedua di posisi 4.778 dan 4.865, sedangkan target resistance pertama berada di level 5.097 dan resistance kedua di 5.172.
Dengan demikian, jelas dia, potensi penguatan lanjutan pada laju IHSG awal pekan ini bisa dimanfaatkan investor dengan mengoleksi saham BBCA, BBNI, BBRI, BJTM, BMRI, ELSA, CTRA, MEDC, PGAS dan PTBA.
Sementara itu, analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya, mengatakan pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini masih dibayangj sejumlah sentimen negatif, sehingga laju indeks akan bergerak terbatas di kisaran 4.711-5.088.
Lebih lanjut William menyebutkan, pola kenaikan IHSG yang terjadi akhir pekan lalu masih bersifat technical rebound, lantaran besarnya tekanan yang terjadi pada transaksi sebelumnya.
“Pergerakan IHSG pada hari ini akan dibayangi fluktuasi nilai tukar rupiah dan harga komoditas. Hari ini IHSG masih berpotensi bergerak dalam rentang yang cukup terbatas,” ucap William.
Sehingga, jelas Wlliam, tekanan yang akan dialami IHSG pada perdagangan awal pekan ini bisa disikapi investor dengan mengakumulasi pembelian saham BBCA, KLBF, UNVR, INDF, ASRI, ITMG, AALI dan ASII.(sdk)