KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan ini diperkirakan melanjutkan tren penurunan, setelah kemarin kembali ditutup melemah sebesar 0,4 persen ke level 5.038.
Menurut analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, sejauh ini indikator MACD masih mampu bertahan pada pola dead cross di area positif, namun indikator Stochastic maupun RSI mulai menunjukkan sinyal negatif.
“Di sisi lain, terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG , sehingga indeks berpeluang menuju level support terdekat,” ujar Nafan, di Jakarta, Jumat (18/9/2020).
Berdasarkan rasio fibonacci, kata Nafan, saat ini pergerakan IHSG sedang berupaya untuk mempertahankan level support terdekat di posisi 4.975, sedangkan target resistance yang akan digapai berada di level 5.097.
Dengan demikian, jelas dia, potensi pelemahan lanjutan pada laju IHSG akhir pekan ini bisa dimanfaatkan investor dengan mengakumulasi pembelian saham AKRA, BBCA, BBNI, BBRI, BJBR, ICBP dan WIKA.
Sementara itu, menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, posisi IHSG masih berada dalam pergerakan yang cenderung positif, selama mampu bertahan di atas level psikologis 5.000.
Secara teknikal, kata Lanjar, pergerakan IHSG mengalami breakout pada support Moving Average 5-Day (MA5), namun mampu bertahan di atas level psikologis 5.000.
Dia mengatakan indikator Sochastic mulai menjenuh yang mendekati area jenuh beli dan RSI melandai pada area middle oscillator.
“Pergerakan IHSG masih cenderung positif, selama kuat di atas level psikologis. Pergerakan wave dari elliot wave masih mengarah ke jalur positif dan akan menguji tren bearish jangka pendek di level 5.200,” papar Lanjar.
Sehingga, lanjut dia, pergerakan IHSG yang berupaya untuk berbalik ke target resistance terdekat tersebut bisa direspons investor dengan mengoleksi saham MEDC, LSIP, ASII, TBIG, BBCA, SMRA dan SRIL. (sdk)