KANAL24, Malang – Adanya transformasi model bisnis baru di masa dan pasca Pandemi Covid-19. Pernyataan ini diungkapkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir, saat menjadi pembicara pada kuliah umum Ordik Mahasiswa Baru PSDKU Universitas Brawijaya Jakarta, Sabtu (26/9/2020) kemarin yang dilaksanakan secara daring.
Menteri Erick mengatakan, akan terjadi perubahan besar di sektor bisnis ataupun dari pemerintahan sendiri. Ada 5 hal, pertama mengenai kesehatan, bagaimana kesehatan ini akan menjadi isu terdepan, isu bagaimana hak dari rakyat untuk dijaga kesehatannya. Lalu, juga kalau dari sisi bisnis ini ada new consumer, ada yang dinamakan gen Z, kemudian pola pikir konsumer sekarang berubah, yang mana lebih kepada digitalisasi, karena itu teknologi akan menjadi hal yang tidak terelakkan secara perubahan. Apakah di segi kesehatan, pendidikan, dunia usaha, pemerintahan dll. Selanjutnya, tentang geopolitik dan globalisasi, data sebagai sumber daya yang sangat penting, serta pemerintahan yang kuat.
“Alhamdulilah Indonesia dikaruniai tidak hanya jumlah populasi yang besar tapi juga SDA yang melimpah, karena itu pemerintah harus mempunyai fondasi yang kuat. Meski diuntingkan, ada kekurangan yang harus terus didorong yaitu perbaikan yang bisa mendukung ekonomi dan sosial salah satunya logistik atau percepatan digitalisasi serta membangun SDM yang kuat,” jelas mantan presiden Inter Milan tersebut.
Lanjutnya, secara geopolitik dan globalisasi sekarang landscapenya tarik menarik. Karena itu, BUMN memastikan di pemerintah sudah saatnya menjaga supply chain dan juga harus mandiri. Karena kemandirian ini justru yang memperkuat big government ataupun simpul-simpul kehidupan masyarakat Indonesia.
Karena Indonesia adalah negara besar, sudah seyogyanya yang namanya ketahanan pangan, ketahanan kesehatan, ketahanan energi merupakan harga mati yang harus dijaga. Tentu catatan terpenting di ketahanan pangan yaitu harus dipastikan adanya sustainability, apakah secara teknologi, harga, kesediaan dan juga kualitas. Karena itu, ketahanan pangan ini menjadi hal yang penting nomor satu.
Kedua, ketahanan kesehatan. Kata kuncinya adalah kesadaran, bukan pengobatan. Tingkat kedisiplinan kesadaran masyarakat ini menjadi sangat penting. Sejak awal, program Indonesia sehat mengharapkan adanya reformasi kesehatan di Indonesia dengan mengembalikan 83 ribu puskesmas di kelurahan dan desa untuk menjadi ujung tombak dari reformasi kesehatan ini.
Kemudian ada ketahanan energi yang tidak kalah pentingnya, kata kuncinya adalah daya saing. Daya saing yang menjadikan Indonesia sebagai negara besar.
Dalam kesempatan ini pula, Erick Tohir menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 ini adalah kejadian yang luar biasa, yang memang semua negara juga pasti dalam kondisi mencari jalan terbaik sesuai dengan kondisi negaranya masing-masing, entah itu di kesehatan maupun ekonominya. Covid ini mengajarkan saatnya dunia ataupun Indonesia harus bisa beradapatasi dan berkolaborasi dan juga memastikan program yang dilakukan itu tetap fokus ke kesehatan lalu ekonomi.
“Prioritas program ini tidak boleh dibalik. Selama kesehatannya belum bisa dituntaskan pasti secara ekonominya akan juga melambat,” tandasnya. (Meg)