KANAL24, Malang – Data Badan Pusat Statistik pada tahun 2018 jumlah wisatawan mancanegara di Indonesia mencapai 15,81 juta dan ditargetkan mengalami kenaikan menjadi 20 juta kunjungan ditahun 2019. Namun, target kunjungan tersebut tidak tercapai dan mengalami penurunan. Beragam kendala mulai dari infrastruktur yang belum merata di destinasi wisata hingga kurang masifnya promosi menjadi penyebab target jumlah wisatawan belum tercapai.
Promosi wisata yang unik dan terintegrasi menjadi perhatian lima mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) Malang menggagas konsep inovasi bola salju berbahan akrilik sebagai upaya mewujudkan sarana promosi yang unik dan terintegrasi sehingga mampu memudahkan wisatwan ketika berkunjung ke berbagai kawasan di Indonesia.
Adalah Audry Noni Putri (THP 2017), Nur Indah Fitriana (TIP 2018), Doni Meiliyadi (TIP 2017), Mariatul Qibtiyah (THP 2016), dan Moch Naufal Zuhair Annasai (TIP 2016) dengan bimbingan dosen Riska Septifani, menciptakan inovasi baru untuk menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Kami berpikir membuat satu produk sebagai souvenir tapi bernilai plus dan terkoneksi dengan teknologi. Karena saat ini penggunaan teknologi mampu membuat banyak hal menjadi lebih mudah,” kata Audry Rabu (30/9/2020).
Inovasi yang dinamai SUPER-G (Souvenir of Super Snow Globe), adalah cenderamata bola salju yang memuat empat miniatur objek wisata Indonesia antara lain: wisata Gunung Bromo, Danau Toba, Taman Nasional Bunaken, dan Pulau Komodo. Produk SUPER-G menjadi produk bola salju berbahan akrilik pertama di Indonesia.
“Empat destinasi tesebut kami pilih sebagai informasi juga kepada wisatawan bahwa wisata di Indonesia bukan hanya Bali. Sehingga wisatawan bisa lebih menyebar,” lanjutnya
Tidak hanya menampilkan visual objek wisata, SUPER-G juga dilengkapi dengan barcode yang terhubung dengan website. Website ini berisi tentang informasi pariwisata, mulai dari rute menuju lokasi wisata, harga tiket masuk, informasi penginapan, hingga kegiatan tahunan yang ada di objek wisata tertentu. Dengan adanya fitur tambahan tersebut, dapat memudahkan wisatawan untuk berkunjung ke berbagai objek wisata yang ada di Indonesia.
“Dengan barcode tersebut maka wisatawan dapat dengan mudah melakukan perencanaan perjalanan dan bisa menghitung mualai waktu, biaya dan lainnya dengan Super-G,” jelas Audry.
Rencananya tim ini juga akan bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan pihak pengelola wisata daerah yang bersangkutan untuk memasarkan produk Super-G sekaligus membantu dalam promosi pariwisata setempat. (sdk)