KANAL24, Jakarta – Meski bisnis otomotif diprediksi bakal melemah pada tahun ini, PT Astra International Tbk (ASII) masih tetap berusaha mempertahankan pangsa pasarnya di dalam negeri.
Lewat entitas di bawah naungan grup, PT Toyota-Astra Motor (TAM) yang bertindak sebagai Agen Pemegang Merek (APM) mobil Toyota terus mengeluarkan strategi menarik untuk mempertahankan pasar.
Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy mengatakan, selama pandemi ini, market mobil memang terpukul terutama di periode April hingga Mei.
“Namun bulan berikutnya sudah mulai membaik, kami berharap secara gradually setiap bulan tetap naik,” katanya di Jakarta, Selasa (6/10/2020)
Dari laman IMQ21 disebutkan sisi perolehan pangsa pasar, menurut Anton, Toyota masih nomor satu di periode Januari hingga Agustus 2020 dengan perolehan 31,7% dari penjualan ritel nasional yang tercatat di periode itu sebanyak 364.034 unit.
“Posisi tersebut menguatkan brand Toyota, di mana pada periode yang sama tahun lalu pangsa pasar TAM mencapai 31,4%,” paparnya.
Manajemen menilai, Toyota masih dapat memimpin pangsa pasar mobil nasional meskipun penjualan di pasaran terus menyusut. Dari proyeksi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) bahwa penjualan mobil tahun ini akan susut 40% secara tahunan menjadi 600.000 unit saja.
“Namun pasar belakangan ini jauh dari harapan, mungkin saja proyeksi tersebut tidak sampai. Mungkin pasar mobil tahun ini bisa dikisaran level 500.000 unit ke atas, kami berharap gapnya tidak terlalu besar dari kisaran itu,” ujar Anton.
Lebih lanjut, perusahaan fokus menjaga perolehan pangsa pasarnya di tahun ini ketimbang menargetkan pertumbuhan penjualan. Kiat perusahaan mendorong pasar salah satunya dengan meluncurkan beberapa produk baru mulai dari Innova TRD, Corolla Cross Hybrid hingga yang terbaru GR Supra.
“Masih akan ada kejutan lain dari Toyota dari sisi produk untuk menggairahkan pasar,” tutur Anton.
Selain itu APM juga melihat kebutuhan layanan purna jual tetap ada selama pandemi, maka TAM menggalakkan program service mobile dari rumah ke rumah serta peningkatan berbagai layanan digital.
Menilik laporan keuangan PT Astra International Tbk di semester pertama tahun ini, segmen bisnis otomotif menjadi penyumbang besar bisnis Grup Astra sebanyak Rp33,42 triliun. Namun perolehan tersebut menurun 33% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatatkan pendapatan sebesar Rp50,38 triliun.(sdk)