KANAL24, Lampung – Untuk mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) fokus dorong kesejahteraan petani dalam bentuk dukungan BNI terhadap program Ketahanan Pangan Nasional dalam memasuki era adaptasi kebiasaan baru.
BNI bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Lampung meluncurkan Kartu Petani Berjaya di Bandar Lampung, Selasa (6 Oktober 2020). Kartu Petani Berjaya bertujuan meningkatkan pendapatan petani melalui penyelesaian permasalahan secara terstruktur, sistematis, dan terintegrasi dalam teknologi informasi.
Kartu Petani Berjaya menggunakan media aplikasi untuk mendukung aktivitas pertanian digital seperti transaksi pembelian, penjualan, serta pengajuan pembiayaan ke lembaga keuangan secara digital.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatangan MoU antara BNI dengan Pemerintah Provinsi Lampung yang dilaksanakan dihadapan Menteri Pertanian Sahrul Yasin Limpo dan petani desa. Dari pihak BNI dilakukan oleh Direktur Hubungan Kelembagaan Sis Apik Wijayanto yang diwakili Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI Bambang Setyatmojo dan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
Selain menandai launching Kartu Petani Berjaya (KPB) juga disertai rangkaian acara lainnya seperti seremoni penyerahan KPB, dan penyerahan KUR pertanian, penyerahan 1.000 ekor sapi dalam program desa sapi, serta peresmian sumur bor dan pompa air bertenaga surya.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyampaikan ucapan terimakasih kepada para pihak yang mendukung terealisasinya KPB di Lampung. Dia berharap program ini akan mendukung program hulu-hilir pertanian yang nantinya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani kopi, petani lada, singkong, kakao, unggas, dan peternak.
Arinal juga menyampaikan dengan KPB ini setiap petani akan lebih mudah dalam mendapatkan bantuan benih, pupuk dan permodalan. “Kalau saya sudah membenahi dengan lebih baik, maka wujud dari KPB nya akan lebih mudah, saya datang kesini untuk memberikan semangat,” ungkapnya.
Menteri Pertanian (Mentan) Sahrul Yasin Limpo mengstakan pemerintah telah menganggarkan alokasi subsidi pupuk, menyiapkan infrastruktur, bantuan, hingga permodalan agar sektor pertanian kembali membuktikan dapat terus produktif dan tumbuh melewati pandemi bahkan berkontribusi dalam ekspor.
“Dukungan yang diberikan pemerintah baik subsidi pupuk, bantuan, hingga permodalan dapat digunakan sebaik mungkin agar produktifitas dan kesejahteraan petani meningkat,” ujarnya.
Sebagai Agent of Development, BNI turut menyukseskan program pemerintah dalam bidang pertanian. Salah satu bentuk dukungannya ialah dengan membantu dan memastikan penyaluran KUR Tani, Kartu Tani, serta Kartu Petani Berjaya kepada para petani dengan cara tepat jumlah, tepat jenis, tepat waktu, tepat tempat, tepat mutu dan tepat harga.
Diungkapkan Pemimpin BNI Wilayah Palembang Sunarna Eka Nugraha, saat ini BNI merupakan bank satu satunya yang bekerjasama dengan Kartu Petani Berjaya dalam penyediaan jasa keuangan dan perbankan. Penyaluran KUR yang dilakukan BNI saat ini menggunakan pola klaster, dimana klaster yang dimaksud antara lain, klaster singkong, klaster tebu, klaster kopi,dan masih banyak klaster lainnya,” pungkasnya.
KPB selain sebagai media alokasi pupuk subsidi, juga merupakan tools bagi BNI dalam mendukung pencapaian program PEN. Dengan database yang ada, tentunya akan mempermudah eksekusi KUR Tani di lapangan.
“BNI telah menyiapkan aplikasi dan sistem berbasis digital agar petani mendapatkan layanan yang optimal melalui BNI Move,” tutupnya.
Untuk program KPB dalam tahap I ini rencananya pemerintah Provinsi Lampung & BNI akan meluncurkan sebanyak 2.000 KPB dengan target sebanyak 14.000 KPB. Sedangkan untuk penyaluran KUR Tani BNI Wilayah Sumbagsel per 30 September 2020 di sektor pertanian mencapai Rp 234,7 miliar yang disalurkan kepada 3.005 petani.(sdk)