KANAL24, Jakarta – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang triwulan III 2020 sebesar Rp209 triliun. Dengan begitu nilai realisasi investasi secara kumulatif sejak Januari-September 2020 mencapai Rp611,6 triliun, setara dengan 74,8 persen target invetasi tahun ini sebesar Rp817,2 triliun.
Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan, komposisi realisasi investasi pada triwulan III 2020 terdiri dari Penanam Modal Asing (PMA) sebesar Rp106,1 triliun, dan dari Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp102,9 triliun. Sedangkan secara kumulatif triwulan I-III 2020, nilai ivestasi sebesar 301,7 triliun, dan PMDN sebesar Rp309,9 triliun.
“Di triwulan III realisasinya sebesar 209 triliun, yang mencapai 74,8 persen dari target realisasi investasi Rp817,2 triliun. Kalau kita lihat secara triwulanan, terjadi pertumbuhan 8,9 persen dan secara year on year tumbuh 1,6 persen” ungkap Bahlil dalam konferensi pers virtual, Jumat (23/10/2020).
Sementara itu realisasi investasi berdasarkan kepulauan, untuk wilayah Jawa pada triwulan III 2020 realisasi investasinya sebesar Rp98,6 triliun, atau setara 47,2 persen dari total realisasi. Untuk wilayah di luar Pulau Jawa mencapai Rp110,4 triliun atau 52,8 persen.
Secara kumulatif realisasi investasi di Jawa mencapai Rp307,5 triliun atau setara 50,3 persen dari total akumulasi. Sedangkan realisasi di luar Pulau Jawa mencapai Rp304,1 triliun atau setara 49,7 persen.
“Investor dari dalam atau luar negeri dalam menempatkan investasinya tidak fokus di Jawa, yang ke luar Jawa juga meningkat. Artinya pembangunan infrastruktur yang dibangun pada 5 tahun kemarin, sekarang sudah terlihat dampaknya,” tuturnya.
Jika dilihat dari propinsi tujuan investasi pada triwulan II-2020, yang tertinggi terjadi di Jawa Barat sebesar Rp28,4 triliun (13,6 persen). Di Jakarta sebesar Rp22,3 triliun (10,7 persen) dan di Banten sebesar Rp21,5 triliun (10,3 persen).
Dan jika diakumulasikan, propinsi yang paling favorit untuk realisasi investasi adalah Jawa Barat sebesar Rp86,3 triliun (14,1 persen), Jakarta sebesar Rp72,5 triliun (11,8 persen) dan di Jawa Timur sebesar Rp66,5 triliun (10,9 persen).
“Secara sektoral, investasi terbanyak pada triwulan III 2020 diarahkan ke sektor transportasi, pergudangan dan telekomunikasi sebesar Rp32,1 triliun. Lalu pada sektor industri logam dasar, barang bukan logam (Rp24,6 triliun) serta juga listrik air dan gas (Rp24,4 triliun),”ujar Bahlil.(sdk)