KANAL24, Malang – Untuk memenuhi konsumsi pangan asal ternak di dalam negeri antara tahun 1988-1992, rata-rata Indonesia masih mengimpor 0,65 persen daging dan 59,69 persen susu dari total konsumsi yang ada. Walaupun diupayakan untuk mengurangi impor, tapi hingga kini impor kedua produk tersebut cenderung meningkat dengan laju 48 persen dan 4 persen setiap tahun. Sebagai sumber pertumbuhan baru, gambaran diatas merupakan suatu tantangan dan sekaligus peluang bagi subsektor peternakan untuk lebih berupaya mencapai keefisienan yang tinggi terutama dalam menghadapi era perdagangan bebas yang dampaknya kini telah mewarnai perdagangan komoditas peternakan. Membaca peluang tersebut, tim Doktor Mengabdi (DM) Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya melakukan pengabdian kepada masyarakat anggota Koperasi Agro Niaga Jabung, Kabupaten Malang, sabtu (24/10/2020).
Tim DM UB ini diketuai oleh Dr. Nanang Febrianto, S.Pt. Mp dengan anggota Dr. Ir. Tri Eko Susilorini, Mp Ipm. Asean. Eng; Dr. Ir. Mashudi, M.Agr. Sc. Ipm. Asean Eng; Ir. Hermanto, Mp; dan Aulia Puspita A.Y. S.Pt. Mp. M.Sc.
Dalam kegiatan pengabdian itu, dilakukan pembahasan secara detail tentang pakan ternak sebagai sumberdaya esensil baik dari segi aspek teknis dan ekonomis pada kegiatan usaha peternakan sapi perah.
“Materi yang kami sampaikan yaitu tentang potensi SDM peternak Jabung, potensi sumber daya lahannya, serta pengembangan teknologi pakan,” ujar Nanang.
Lanjutnya, adapun tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengkaji potensi sumber pengadaan pakan ternak sapi perah dan mempertahankan kontinuitas ketersediaannya dikaitkan dengan strategi pengembangan ternak sapi perah.
“Kami berharap, melalui kegiatan pengabdian ini peternak dapat mengantisipasi kekurangan pakan dengan melakukan peningkatkan daya tampung lahan seperti penanaman rumput unggul, pemanfaatan limbah pertanian, dan melakukan pola tanaman yang bisa menyediakan hijauan pada musim kemarau,” tandasnya. (Meg)