KANAL24, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan stabilitas sistem keuangan pada kuartal III 2020 ini tetap terjaga. Stabilitas sistem keuangan ini diyakini akan mampu menopang proses pemulihan ekonomi nasional yang saat ini mulai berangsur membaik.
“Indikator stabilitas sistem keuangan berada pada kondisi normal di tengah masih tingginya ketidakpastian sebagai dampak dari pandemi covid-19,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (27/10/2020).
Untuk mengantisipasi ketidakpastian yang muncul akibat pandemi Covid-19, Sri Mulyani menegaskan Komite Stabilitas Sistem Keuangan ( KSSK ) terus memperkuat sinerginya di dalam mempercepat pemulihan ekonomi dan sekaligus menjaga stabilitas sistem keuangan.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa aktivitas perekonomian pada kuartal III 2020 telah menunjukkan adanya pemulihan sesudah mengalami tekanan sangat berat pada kuartal II 2020 akibat dilaksanakannya Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) di seluruh dunia. “Jadi kuartal II, kondisi ekonomi di Indonesia sama dengan banyak negara di seluruh dunia yang mengalami tekanan berat dan kita lihat di kuartal III sudah menunjukkan pemulihan secara berangsur,” ujar Sri Mulyani.
Mulai pulihnya kondisi perekonomian nasional, menurut Sri Mulyani, telah sejalan dengan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia oleh Dana Moneter Internasional (IMF). Menurut IMF, pertumbuhan ekonomi akan membaik dari sebelumnya minus 5,2% pada Juni, menjadi minus 4,4% untuk 2020.
“Revisi itu terutama ditopang pemulihan aktivitas ekonomi di kuartal III 2020 di negara-negara maju dan juga Tiongkok yang lebih baik dari perkiraan IMF semula. Juga mobilitas global yang kembali meningkat sesudah mulai dilaksanakannya pelonggaran pembatasan sosial,” tutur Sri Mulyani.(sdk)