KANAL24, Malang – Program Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya memiliki nahkoda baru. Ialah Prof. Unti Ludigdo yang menduduki jabatan Direktur Vokasi yang baru menggantikan Dr. Ir. Darmawan Octo Sucipto, M.Si. Pelantikan Direktur baru vokasi UB ini telah dilakukan pada senin (26/10/2020) kemarin dan pada hari ini (2/11/2020) diselenggarakan Pisah Sambut Jajaran pimpinan Vokasi UB di lobby utama Gedung Pendidikan Vokasi.
Acara ini diikuti secara luring oleh dosen dan tendik vokasi UB dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan juga diikuti secara daring oleh mahasiswa vokasi.
Rektor UB, Prof. Nuhfil Hanani pada sambutannya menyampaikan tiga pesan yang ditujukan kepada pimpinan baru Vokasi UB itu. Pertama, akreditasi vokasi UB harus tetap menjadi perhatian.
“Universitas yang hebat itu ditunjukkan dari reputasinya, reputasi yang hebat ditunjukkan dari akreditasinya dan Brawijaya kedepan mau tidak mau harus akreditasi internasional. Tahun ini baru 33 akreditasi internasional, tahun depan kita akan loncat menjadi 40 an akreditasi internasional. Sehingga 2021 kita unggul akreditasi internasional termasuk vokasi. Oleh karenanya, saya berharap kepada wadir 1 vokasi, nanti dapat meningkatkan reputasi akreditasinya,” ujarnya.
Pesan kedua yaitu saat ini vokasi masih menjadi program, kedepan sudah disetujui oleh senat universitas dan sudah masuk statuta, vokasi akan menjadi fakultas. Realisasi ini dapat terlaksana di tahun 2021 tergantung kesiapan dari jajaran pimpinan vokasi yang baru ini. Nuhfil berharap mulai sekarang sarana dan prasarana dapat segera disiapkan dan ditata supaya standar perubahan menjadi fakultas dapat terpenuhi.
Kemudian, pesan ketiga mantan Dekan Fakultas Pertanian UB itu yakni vokasi UB diharapkan dapat terus bertumbuh. Kedepan, pendirian program studi vokasi harus link dengan industri dan dunia usaha. Jalinan kerja sama juga perlu terus dikembangkan.
Sementara itu, ditemui usai acara, Unti mengatakan bahwa ia dan wadir vokasi yang baru saat ini menjabat untuk periode kerja 2020-2021, melanjutkan dari periode sebelumnya (periode antara). Dalam jangka waktu 1 tahun ini, mantan Dekan FISIP UB itu tidak hanya ingin melihat jangka waktu yang ada tetapi bagaimana dalam jangka waktu berapapun dapat melakukan yang terbaik.
“Dengan orientasi untuk tahun pertama ini setidaknya melanjutkan penataan pengelolaan. Jadi tata kelola itu kita mantapkan dengan segala dimensinya dan juga dalam rangka Universitas Brawijaya menjalankan reformasi birokrasi untuk mewujudkan zona integritas bebas korupsi dan bersih melayani. Ini yang menjadi konsen utama, jadi dimensinya sangat luas,” Jelas Unti.
Lanjutnya, tentu saja dalam rangka sekaligus mempersiapkan sebagai fakultas, berbagai instrumen untuk menjadi fakultas harus betul-betul dimatangkan dalam periode yang ada ini dan tentu saja dikuatkan pada periode selanjutnya. Baik di bidang akademik, kepegawaian, kuangan dan tentu saja di bidang kemahasiswaan dan alumni yang itu semua coba dikuatkan dan kembangkan menjadi yang lebih baik dari saat ini yang sudah baik.
Nantinya, Unti akan bekerja dibantu oleh tiga Wakil Direktur, yaitu Wakil Direktur 1 Dr. Ulfa Andayani, S.Si., M.Si. Kemudian Wakil Direktur 2, M. Kholid Mawardi, Ph.D dan Wakil Direktur 3 Dr.rer.pol. Romy Hermawan., S.Sos., MAP.
“Tentu, kalau melihat waktu satu tahun bisa sangat pendek, tetapi kita juga bisa memaknai satu tahun ini sangat panjang, tinggal bagaimana nanti melakukan yang terbaik untuk institusi ini dengan membesarkan vokasi,” pungkas Ketua Monitoring dan Evaluasi Satgas Kampus Tangguh UB itu. (Meg)