KANAL24, Jakarta – Hasil penghitungan suara pilpres AS antara Joe Biden dengan Donald Trump masih berlangsung ketat dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat.
Mengutip data Bloomberg, Rabu (4/11) dalam penutupan sesi II, kurs rupiah akhirnya ditutup pada level Rp14.565 per dolar AS atau menguat 20 poin (0,14%) dibanding penutupan perdagangan pasar spot pada Selasa sore (3/11) di level Rp14.585 per dolar AS.
Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan untuk saat ini semua mata tertuju pada AS, dengan hasil pemilihan negara bagian terus di pantau sepanjang hari. Disamping itu, pasar juga menunggu kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) dan Bank of England, yang akan dirilis pada hari Kamis (5/11/2020).
“Ketidakpastian atas hasil pemilu di AS menarik pelaku pasar kembali yang semula menyasar aset beresiko. Dengan hasil pemilihan presiden sangat seimbang, pasar saat ini terus memantau perkembangan hasil pilpres yang untuk sementara dimenangkan Joe Biden,” kata Ibrahim dalam keterangan resmi, Rabu.
Joe Biden dari Partai Demokrat telah diprediksi secara luas akan memenangkan suara. Namun persaingan ternyata lebih ketat dari yang diperkirakan. Presiden Trump saat ini unggul di negara bagian Florida yang harus dimenangkannya jika ingin peluangnya mempertahankan kekuasaan terbuka.
Adapun negara-negara bagian mengambang (swing state) terlalu ketat untuk diperkirakan. Dengan margin kemenangan yang mungkin sempit untuk kedua belah pihak, hasil yang jelas mungkin membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk diketahui, dan berpotensi menyebabkan ketidakpastian yang parah.
Pelaku pasar yang telah memperhitungkan kemenangan Biden juga melihat Partai Demokrat lebih mungkin memberikan program stimulus fiskal Covid-19 yang besar. Langkah inu akan membantu memulihkan perekonomian AS pasca pandemi Covid-19.
Disisi lain, pelaku pasar bersiap untuk kemungkinan bahwa hasil pemilihan mungkin tidak tuntas diketahui pada hari Rabu. Dengan masih berlanjutnya penghitungan suara pilpres di AS, investor kembali mencari investasi yang menguntungkan salah satunya pasar finansial di Indonesia. Inilah yang mendorong penguatan kurs rupiah hari ini.
“Itu bisa di lihat dari pergerakan arus modal asing yang sebelumnya keluar dari pasar kembali parkir di pasar finansial dalam negeri. Gonjang-ganjing pilpres di AS membawa berkah tersendiri bagi mata uang Garuda sehingga pemerintah dan Bank Indonesia tidak serta merta sibuk melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi dalam perdagangan DNDF ,” tutup Ibrahim.(sdk)