KANAL24, Malang – Pandemi covid19 tidak membuat civitas Universitas Brawijaya berkurang produktifitasnya. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan UB meraih peringkat 1 universitas yang mengajukan permohonan pendaftaran paten dengan jumlah tertinggi selama masa pandemi.
Hasil ini diumumkan pada acara Pemberian Penghargaan bagi Mitra Kerja Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham RI di Jakarta, kamis (5/11/2020).
Perwakilan UB yang hadir menerima penghargaan tersebut yakni Dr.Ir. Setyono Yudo Tyasmoro, MS (Direktur Utama BIIW UB) dan Dr.Wahdiyat Moko, MM (Direktur Inkubasi BIIWA UB).
Dikonfirmasi kanal24.co.id, Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Brawijaya, Prof. Aulanni’am membenarkan hal tersebut. Dalam pesan balasan yang dikirimkan, Aul mengatakan bahwa Direktorat Jenderal kekayaan Intelektual memberikan penghargaan atas permohonan pencatatan Hak Cipta, permohonan pendaftaran paten, dan permohonan pendaftaran merk dengan jumlah yang tertinggi selama tahun 2019 dan selama pandemi covid-19.
“Selain sebagai universitas dengan jumlah tertinggi yang mengajukan permohonan pendaftaran paten selama masa pandemi yakni sejumlah 132 paten, UB juga menjadi peringkat 1 Top 10 Paten PT di Indonesia, dengan kriteria yang pertama adalah jumlah paten dihitung mulai tahun 1991- 2018 sebanyak 349 paten,” terangnya, kamis sore.
Menurut Guru Besar FMIPA UB tersebut, capaian ini bukanlah yang pertama kali diraih UB. Kampus Biru itu telah beberapa kali meraih predikat sebagai kampus dengan paten terbanyak.
“Selain predikat sebagai institusi Perguruan Tinggi, pada tahun 2019 juara 1 dan 2 untuk kategori individu diraih oleh dosen UB. Untuk tahun ini pun juga akan ada penganugerahan kepada individu yang menjadi pemenang isentif HAKI produktif,” imbuhnya.
Dari capaian ini, Aul berharap target ke depan paten yang sudah granted dapat dibeli oleh industri, sehingga karya inovasi peneliti UB bisa digunakan oleh masyarakat, yang bekerjasama dengan industri.
Adapun Universitas yang masuk kedalam Top 10 Paten Perguruan Tinggi Indonesia (1991-2018) adalah:
1. Universitas Brawijaya : 349 paten
2. Institut Pertanian Bogor : 275 paten
3. Universitas Indonesia : 269 paten
4. Institut Teknologi Sepuluh Nopember : 257 paten
5. Universitas Diponegoro : 206 paten
6. Universitas Gadjah Mada : 182 paten
7. Institut Teknologi Bandung : 155 paten
8. Universitas Negeri Surabaya : 119 paten
9. Universitas Andalas : 109 paten
10. Universitas Sumatera Utara : 88 paten.
Sementara, 3 permohonan pendaftaran paten dengan jumlah tertinggi selama masa pandemi kategori universitas, yaitu :
1. Universitas Brawijaya :132 paten
2. Institut Teknologi Bandung : 61 paten
3. Universitas Negeri Malang :52 paten. (Meg)