KANAL24, Malang – Pandemi membuat sejumlah usaha dan pengusaha mengalami penurunan omzet. Sejumlah usaha dan pengusaha mencoba bertahan dengan melakukan upaya, salah satunya adalah melakukan penjualan secara online. Berdasarkan informasi dari pemerintah kota Batu, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kerajinan di Kota Batu mengalami penurunan omzet karena tidak bisa mengirimkan hasil kerajinan di luar daerah. Hal ini dirasakan oleh pengusaha kerajinan yang ada di Kota Batu, termasuk pengusaha kerajinan bunga hias yang mengaku tak bisa mengirim barang ke luar daerah karena adanya imbauan dari pemerintah pusat dan daerah Kota Batu untuk tidak keluar daerah.
Sudah saatnya UMKM diperkenalkan dengan platform pemasaran online, supaya kian masif melakukan penetrasi pemasaran dan penjualan melalui platform digital. Inovasi dalam pemasaran menjadi sangat penting untuk dilakukan. Mengingat jumlah UMKM di Indonesia semakin meningkat, menuntut pemilik UMKM untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyusun strategi pemasaran yang efektif demi perkembangan UMKM.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB) melalui Laboratorium Manajemen Finansial dan Pemasaran Agrisbisnis (MFPA) sejak Agustus 2020 aktif turun mendampingi UMKM dan menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu Pelatihan Keuangan dan Pemasaran secara Online.
“Kami sudah turun sejak Agsutus 2020 kemarin untuk memetakan kondisi, mencari permasalaha dan kemudian membuat tindak lanjut pendampingan,” kata Ketua laboratorium MFPA, Prof. Dr. Ir. Budi Setiawan, MS, Senin 916/11/2020)
Untuk pelatihan sendiri Budi menjelaskan diselenggarakan 3 sesi, sesi 1 dan 3 terkait pemasaran digital dan sesi 2 terkait pengelolaan keuangan dan analisis usaha.
“Pelatihan ini diikuti oleh kurang lebih 60 peserta UMKM binaan di area Malang Raya. Selain melibatkan UMKM, pelatihan ini juga diikuti oleh mahasiswa yang memiliki usaha dan mendapatkan pendanaan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) dari UB. Selain itu di pelatihan ini juga menghadirkan dosen dari laboratorium MFPA FP UB dan praktisi pengusaha platform digital ” kata Budi.
Lanjutnya, materi yang disampaikan berupa dasar digital marketing, strategi digital marketing yang tepat, optimasi youtube, optimasi instagram, praktek foto produk, Google My Business, membuat web sederhana, optimasi mesin pencari (SEO), dan Google Ads.
“Sebagai tindak lanjut dari pelatihan laboratorium, kami membuat grup WhatsApp sebagai media komunikasi panitia/dosen, peserta dan narasumber. Harapannya komunikasi antara peserta dengan laboratorium MFPA FP UB tetap terjalin dan kami berkomitmen untuk membantu UMKM dalam bangkit dan berkembang usahanya melalui pemasaran digital,” pungkasnya. (Meg)