KANAL24, Jakarta – Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto memperkirakan ekonomi Indonesia pada 2021 tumbuh pada kisaran 2,5 – 3 persen karena sektor keuangan dan riil diperkirakan masih berjalan separuh dari kapasitas normal.
“Kalau masih separuh dari kapasitas, 2021 target pemerintah itu lima persen, potong saja separuh 2,5 – 3 persen itu lebih realistis,” kata Eko Listiyanto dalam webinar ekonomi RI 2021 Rabu, (18/11/2020)
Eko menjelaskan tahun 2021 masih banyak tantangan. Salah satunya terkait vaksinasi yang diharapkan mendorong perekonomian namun belum tentu pada semester pertama sudah mulai dilakukan vaksinasi COVID-19.
Dia menjelaskan penanganan pandemi merupakan kunci utama khususnya dalam pemulihan ekonomi.
Untuk target inflasi 2020 diperkirakan kisaran tiga persen bahkan di bawah dua persen.
Tak hanya itu, ia juga memperkirakan realisasi penyaluran kredit 2021 juga akan tersendat, kemudian ekspansi moneter juga tidak bisa lebih besar karena rupiah lebih berfluktuatif dibandingkan negara lain di ASEAN.
“Sehingga untuk mengurangi tensi fluktuasi harusnya bunga diset menarik dengan begitu tidak bisa ekspansi kencang,” katanya.
Meski begitu, beberapa indikator pada kuartal III-2020 di antaranya indeks Indonesia manufacturing (PMI) mulai ada perbaikan dari Maret 27,5 menjadi 47,2 pada September 2020.
Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya merilis pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal III-2020 terkontraksi 3,49 persen atau terjadi perbaikan dibandingkan kuartal II-2020 kontraksi 5,32 persen.
Pemerintah memperkirakan keseluruhan 2020 pertumbuhan ekonomi RI mencapai minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen.
Sebelumnya, dalam asumsi makroekonomi APBN 2021, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi RI 2021 mencapai kisaran 5 persen.(sdk)