KANAL24, Jakarta – PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS) naik kelas menjadi Bank Umum Kegiatan Usaha BUKU ) III dengan dirilisnya surat keputusan OJK Nomor S-192/PB.34/2020 tentang Peningkatan Modal Inti BRIS. BRIS memperoleh penegasan peningkatan kelas tersebut setelah mencatatkan modal inti pada 30 September 2020 sebesar Rp5,057 triliun.
Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk, Ngatari, menyatakan peningkatan kelas perseroan diyakini akan berkontribusi positif terhadap perekonomian syariah nasional. Apalagi Indonesia baru saja mendapatkan peningkatan peringkat dalam Global Islamic Economy Indicator. Indonesia menurut State of Global Islamic Economy Report 2020/2021 berhasil menduduki peringkat keempat, naik kelas dari peringkat kelima tahun 2019 dan dari peringkat 10 tahun sebelumnya.
“Dengan peningkatan status menjadi bank BUKU III peluang bagi kami makin terbuka luas, baik di sisi penghimpunan dana pihak ketiga, penyaluran dana, pembiayaan perdagangan, kegiatan treasury, dan pembukaan representative office di luar negeri. Insya Allah kesempatan ini akan berdampak positif terhadap ekonomi syariah nasional,” ungkap Ngatari dalam keterangan persnya, Selasa (24/11/2020)
Sepanjang tahun 2020 BRIS menunjukkan pertumbuhan kinerja yang positif. Di triwulan III 2020 perseroan mencatat pertumbuhan laba sebesar 238 persen year on year menjadi Rp190,5 miliar, dibandingkan triwulan III 2019.
Ngatari meyakini kinerja positif yang ditorehkan perseroan akan berlanjut hingga akhir tahun 2020 ini. Hingga Oktober 2020 kemarin kinerja keuangan perseroan telah melampaui target laba yang ditetapkan yaitu sebesar 182 persen. Di sisi pembiayaan, BRIS telah membukukan pertumbuhan pembiayaan sebesar 57 persen (yoy) atau telah mencapai target 111 persen dari target Oktober 2020. Sedangkan untuk DPK (Dana Pihak Ketiga) telah membukukan pertumbuhan DPK sebesar 78 persen (yoy) atau telah mencapai target 134 persen dari target bulan Oktober 2020.
“Kami optimistis pencapaian laba di akhir tahun 2020 akan lebih tinggi lagi,” pungkasnya. (sdk)