KANAL24, Surabaya – Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPw BI) Jawa Timur memprediksi pada triwulan IV-2020 pertumbuhan ekonomi bisa 0 persen. Hal ini dinilai sudah sangat bagus karena adanya pertumbuhan ekonomi pada setiap bulannya.
Kepala KPwBI Jatim , Difi Ahmad Johansyah, pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2020 bersama sejumlah pemegang kebijakan di Jawa Timur menjelaskan secara umum perekonomian Jatim mulai stabil dalam hitungan bulan ke bulan (mtm), karena lembaganya terus mendorong sisi permintaan.
“Secara umum perekonomian Jatim dihitung mulai stabil dalam hitungan bulan ke bulan (mtm), karena lembaganya terus mendorong sisi permintaan,” ujar Difi, saat Konferensi Pers usai Pertemuan Tahunan BI Tahun 2020 di H Sangri-La, Surabaya, Kamis (03/12/2020)
Menurutnya, stabilnya ekonomi Jatim terlihat dari sisi mulainya beberapa masyarakat membuka usaha mereka dengan menerapkan protokol kesehatan, sehingga yang pada awal pandemi triwulan II terkontraksi -5,90 persen (yoy), kini sudah mulai menurun hingga minus -3,75 persen (yoy).
BI Jatim, kata Difi, akan terus mendorong konsumsi dan belanja masyarakat serta perdagangan antardaerah. Selain itu ada beberapa kebijakan seperti suku bunga rendah, nilai rupiah stabil, hingga kondisi likuiditas, termasuk kredit.
Dalam Konferesi Pers tersebut Difi juga menyampaikan bahwa kenaikan angka Covid-19 yang terjadi dalam dua pekan terakhir ini sempat diperhitungkan oleh BI. Karena dikhawatirkan akan bisa mempengaruhi proyeksi pertumbuhan ekonomi di akhir tahun 2020.
“Kalau kami bicara bahwa kenaikan angka COVID-19 akhir-akhir ini tidak membuat terganggu proyeksi ekonomi Jatim, itu kurang baik. Ya sempat kami perhitungkan dan dikhawatirkan menjadi hambatan,” tuturnya.
“InsyaAllah, asumsi kami apabila vaksin sudah dijalankan, ekonomi dunia pulih dan kepercayaan investor akan kembali ada. Harapan saya hanya tinggal menunggu waktu saja untuk mengembalikan pertumbuhan Jatim kembali membaik,” kata Difi.(sdk)