KANAL24, Jakarta – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) berhasil membukukan jumlah angkutan penumpang tertinggi sejak pandemi pada bulan Oktober 2020 lalu. Tercatat jumlah penumpang mencapai 739 ribu penumpang, meningkat signifikan dibandingkan periode awal pandemi di mana Garuda Indonesia Group hanya mengangkut sekitar 30 ribuan penumpang perbulan.
“Kinerja operasional perseroan terus menunjukkan konsistensi pertumbuhan yang positif di mana Garuda Indonesia Group pada Oktober 2020 lalu berhasil mencatatkan jumlah penumpang mencapai 739 ribu orang – tertinggi sejak pandemi Covid-19 terjadi” kata Direktur Utama GIAA, Irfan Setiaputra, melalui keterangannya, Rabu (16/12/2020).
Pertumbuhan jumlah penumpang ini menandakan semakin meningkatnya kepercayaan masyarakat untuk kembali menggunakan layanan transportasi udara. Hal tersebut tentunya sejalan dengan upaya berkesinambungan yang terus dioptimalkan perseroan melalui penerapan protokol kesehatan secara konsisten pada seluruh touch point layanan penerbangan demi keamanan dan kenyamanan penumpang.
Irfan memproyeksikan di tahun 2021 akan kembali pulih minimal 50 persen dari jumlah penumpang sebelum adanya pandemi. Tren positif juga diyakini akan berlanjut terlebih kebutuhan aksesibilitas layanan transportasi udara memiliki peranan fundamental sebagai pilar penting pergerakan ekonomi Indonesia
Di saat yang sama, Irfan menambahkan bahwa perseroan berhasil mempertahankan konsistensi kinerja bisnis kargo dimana pada Oktober 2020 lalu. Garuda Indonesia Group mencatatkan jumlah tertinggi angkutan kargo sejak masa pandemi yakni sebesar 21.980 ribu ton. Capaian tersebut setara dengan 83 persen dari jumlah angkutan kargo pada masa sebelum pandemi.
Dengan capaian tersebut, bisnis kargo memiliki potensi yang dapat terus dimaksimalkan kedepannya bahkan melebihi capaian angkutan kargo sebelum masa pandemi, khususnya dengan momentum perkembangan industri e-commerce di Indonesia saat ini.
“Jelang 2021 mendatang, Garuda Indonesia akan terus memperkuat upaya akselerasi pemulihan kinerja Perseroan dengan fokus utama pada penyelarasan strategi perseroan melalui optimalisasi pangsa pasar domestik maupun lini bisnis penunjang seperti kargo udara, umrah dan perluasan portofolio bisnis anak usaha,” pungkasnya.(sdk)