KANAL24, Jakarta – 10 emiten yang mengalami penguatan harga saham terbesar di jajaran Indeks Kompas100 sepanjang tahun 2020. Sepuluh emiten tersebut adalah BRIS, INAF, KAEF, BBKP, IRRA, SMBR, ANTM, MDKA, BULL, dan TINS.
Mengutip data dari RTI Senin (4/1/2020), secara lengkap top ten gainers Kompas100 tahun 2020 adalah:
1. BRIS naik 573,65 %
2. INAF naik 385,54 %
3. KAEF naik 223,19 %
4. BBKP naik 156,19%
5. IRRA naik 148,06 %
6. SMBR naik 139,86 %
7. ANTM naik 131,74 %
8. MDKA naik 123,96 %
9. BULL naik 113,41 %
10. TINS naik 80,00 %
Analis Utama Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta, mengatakan tingginya penguatan harga saham BRIS tak lepas dari keputusan pemerintah melebur BRI Syariah dengan Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah. Akibatnya BRIS yang semula hanya berada di kelas BUKU II (modal inti antara Rp1 triliun – Rp5 triliun), maka bank syariah baru hasil merger akan berada di kelas BUKU III (modal inti berkisar Rp5 triliun – Rp30 triliun).
“Tentu saja ini akan meningkatkan kepercayaan pelaku pasar akan kemampuan BRIS
hasil merger dalam melakukan ekspansi usaha. Ini yang membuat harga sahamnya naik begitu tinggi sepanjang tahun lalu,” kata Nafan senin (4/1/2020).
Begitu pula dengan Bank Bukpon. Bergantinya pemegang saham pengendali perseroan dari sebelumnya digenggam oleh PT Bosowa Corporindo kini menjadi KB Kookmin Bank, bank asal Korea Selatan. KB Kookmin Bank saat ini menjadi pengendali Bank Bukopin dengan porsi saham 67%.
“Pergantian pemegang saham pengendali ini juga meningkatkan ekspektasi investor saham akan perbaikan kinerja bank ini ke depan,” ujar Nafan.
Sementara untuk Indofarma, Kalbe Farma dan Itama Ranoraya, ketiga emiten ini bergerak di bidang farmasi dan perdagangan alat perlengkapan medis. Ketiga emiten ini ketiban berkah dari pandemi virus corona yang membuat permintaan akan kebutuhan obat maupun perlengkapan medis melonjak tinggi.
“Ditambah dengan semakin menguatnya ekspektasi terhadap program vaksinasi yang akan dilakukan pemerintah dalam waktu dekat, ketiga emiten ini ikut terseret sentimen positif pada akhir tahun lalu,” pungkas Naufan. (sdk)