KANAL24, Jakarta – Lonjakan ekspor pada Desember lalu, sebesar 14,6%, berpengaruh positif untuk pertumbuhan ekonomi kuartal IV, tahun 2020 (4Q20).
Tim Riset Indo Premier berpendapat, “keseimbangan eksternal akan terus membukukan hasil yang positif dan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021,” tulis tim riset , jumat (15/1/2021).
Tim Riset mencatat, secara garis besar, ekspor besi dan baja menjadi mesin utama kenaikan ekspor dengan melonjak 46% yoy pada tahun 2020.
Baca Juga:
Neraca Perdagangan Desember 2020 Kembali Surplus
Mengutip rilis data Badan Pusat Statistik hari ini, Tim Riset menekankan bahwa secara triwulanan, surplus perdagangan tercatat lebih tinggi, sebesar pada USD8,3 miliar di 4Q20, dari USD 8,0 miliar di 3Q20.
Kenaikan tersebut, “seharusnya positif untuk PDB 4Q20 (perkiraan kami di 0% hingga -1,6% yoy), dan CAD 4Q20 (perkiraan kami di +1,0 % dari PDB).”
” Rebound ekspor di + 6,7% yoy di 4Q20 dari -6,5% yoy di 3Q20, akan menjadi awal yang menjanjikan untuk pemulihan ekonomi domestik Indonesia di tahun 2021,” imbuh Tim Riset.
Secara tahunan, perdagangan eksternal membukukan surplus besar USD21,7 miliar pada 2020 dari -USD 3,6 miliar pada 2019. Terjadi perbaikan angka ekspor, menjadi -2,3% yoy pada tahun 2020 dari -7,2% yoy pada 2019, sementara impor mengalami kontraksi lebih tinggi pada -17,1% yoy dari -9,5% yoy pada 2019. (sdk)