Kanal24 – Banyak konten yang mengangkat tema, perempuan memiliki kemampuan buruk dalam membaca maps atau peta. Konten ini juga banyak diamini oleh perempuan yang memang sering kesulitan dalam mengingat arah mata angin.
Kepercayaan bahwa perempuan tidak pandai membaca peta ini ternyata bukan hanya mitos belaka. Karena ada alasan ilmiah yang bisa menjelaskannya.
Dalam studi yang dilakukan oleh peneliti dari Norwegian University of Science and Technology (NTNU), mereka menguji laki-laki dan perempuan dalam memecahkan teka-teki labirin 3D.
Mereka menggunakan pemindai MRI untuk melihat apakah ada perbedaan aktivitas otak saat laki-laki dan perempuan mengorientasikan diri, dikutip dari Science Daily. Dengan kacamata 3D dan joystick, para peserta harus mengarahkan diri mereka sendiri dalam labirin virtual yang sangat besar, sementara gambar fungsional otak mereka terus direkam.
Sebanyak 18 laki-laki dan perempuan pertama-tama membutuhkan waktu satu jam untuk mempelajari tata letak labirin sebelum sesi pemindaian. Dalam pemindai MRI, mereka diberi waktu 30 detik untuk mengerjakan masing-masing tugas dari 45 tugas navigasi. Salah satu tugas, misalnya adalah “menemukan mobil kuning” dari titik awal yang berbeda.
Dalam uji coba tersebut, laki-laki menyelesaikan 50 persen lebih banyak tugas daripada perempuan. Dokter medis di NTNU sekaligus penulis studi Carl Pintzka mengatakan, perempuan dan laki-laki memiliki strategi navigasi yang berbeda. Laki-laki menggunakan arah mata angin selama navigasi ke tingkat yang lebih besar.
“Jika mereka pergi ke gedung Perkumpulan Mahasiswa di Trondheim, misalnya, laki-laki biasanya pergi ke arah umum di mana bangunan itu berada,” kata dia.
“Perempuan biasanya mengarahkan diri mereka di sepanjang rute untuk sampai ke sana, misalnya, melewati penata rambut dan kemudian naik jalan dan belok kanan setelah toko,” sambungnya.
Gambar MRI otak menunjukkan bahwa pria dan wanita menggunakan area otak yang luas ketika mereka bernavigasi, tetapi beberapa area ternyata berbeda.
Laki-laki lebih banyak menggunakan hippocampus, sedangkan perempuan lebih banyak menggunakan area frontal. Evolusi memiliki peran dalam perbedaan ini.
Pada zaman kuno, laki-laki adalah pemburu dan perempuan adalah pengumpul. Oleh karena itu, masing-masing otak mungkin berevolusi secara berbeda.
“Misalnya, peneliti lain telah mendokumentasikan, bahwa perempuan lebih baik dalam menemukan objek secara lokal daripada laki-laki,” jelasnya
“Secara sederhana, perempuan lebih cepat dalam menemukan sesuatu di rumah, dan laki-laki lebih cepat menemukan rumah itu,” lanjutnya.