KANAL24, Jakarta – Asian Development Bank (ADB) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2020 akan membaik meskipun tetap terkontraksi -2,2%, namun tahun depan bisa di angka 4,5%.
Country Economist Indonesia ADB, Emma R Allen, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2020 mencapai -3,5%. Capaian ini lebih baik dibandingkan kuartal II 2020 yang di angka -5,3%. “Kami perkirakan kontraksi PDB Indonesia lebih rendah di kuartal IV, secara keseluruhan pada tahun 2020 mencapai -2,2%,” kata Emma dalam ADB’s virtual media gathering and discuss, Kamis (10/12/2020).
Emma mengatakan pada tahun depan, barulah pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa kembali bangkit. Ia memperkirakan pertumbuhan tahun depan berada di kisaran 4,5%. ADB mengharapkan pemulihan secara bertahap hingga tahun 2021 bisa berlangsung apabila penegakan hukum yang tegas.
“Ini demi pengendalian penyebaran pandemi Covid-19,” ujar Emma.
Emma menilai sentimen bisnis di Indonesia mengalami perbaikan seiring dengan pengesahan UU No 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja. Keberadaan UU ini membuat reformasi iklim investasi di Indonesia membaik. “Ditambah lagi dengan keikutsertaan Indonesia dalam pengesahan perjanjian dagang Regional Comprehensive Economic Partnership ( RCEP ),”jelas Emma.
Pemulihan mitra dagang utama yang dibarengi dengan peningkatan harga komoditas di pasar internasional akan meningkatkan prospek ekspor Indonesia. Kondisi ini juga mendukung kebangkitan sektor manufaktur di Tanah Air.
Emma juga menegaskan bahwa pemulihan permintaan domestik akan terjadi sepenuhnya mulai tahun 2022. “Hal ini akan membantu Indonesia untuk mengembalikan pertumbuhan ekonominya ke tingkat sebelum pandemi,” tutup Emma. (sdk)