KANAL24, Mojokerto – Sosialisasi dan praktik terkait budidaya cacing tanah, penanaman cabai melalui media polybag, dan pembuatan biosaka untuk pencegah hama tanaman, merupakan salah satu program di dibawakan oleh Mahasiswa Membangun 1000 Desa Universitas Brawijaya Kelompok 770. Pada hari Selasa, 18 Juli 2023 bertepatan di Balai Desa Kaligor, mahasiswa kelompok 770 MMD telah melaksanakan program kerja pertanian yaitu sosialisasi dan praktik bersama kelompok ibu PKH Desa Kaligoro Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto. Ada 3 program kerja yang dilaksanakan pada hari tersebut oleh mahasiswa kelompok 770, yaitu sosialisasi dan praktik budidaya Cacing Tanah, Sosialisasi dan praktik penanaman cabai serta praktik pembuatan biosaka. Kegiatan berjalan dengan lancar dan kelompok ibu PKH sangat berantusias dalam mengikuti praktik pembuatan di setiap program kerja.
Pada praktik budidaya cacing tanah digunakan limbah organik rumah tangga hal ini dilakukan guna mengurangi permasalahan lingkungan, banyaknya permasalahan mengenai sampah menjadi inisiatif untuk kelompok 770 membawakan program mengenai budidaya cacing ini yang nantinya cacing-cacing yang dihasilkan dapat di edarkan atau dijual kepada penjual pakan ternak yang harapannya bisa menjadi pengasilan tambahan untuk warga desa kaligoro. Jumaiyah salah satu ibu-ibu PKH yang menjadi peserta sosialisasi dan praktik Budidaya cacing mengatakan
“Bahwa sebelumnya tidak pernah mendengar dan mengetahui bahwa ada pembudidayaan cacing dan hal tersebut sangat berguna, sehingga dengan adanya kegiatan ini ia merasa mendapatkan ilmu baru yang menarik,” kata Jumaiyah.
Tak hanya itu kelompok 770 pada kesempatan ini juga membawakan program praktik penanaman cabai melalui media polybag dan pembuatan biosaka untuk mencegah hama pada tanaman. Sedikitnya warga yang mempunyai lahan luas yang dapat digunakan untuk bercocok tanam dan banyaknya ibu-ibu yang tidak bekerja atau hanya menjadi ibu rumah tangga saja, sehingga penanaman menggunakan polybag diharapkan dapat membuat ibu-ibu menjadi lebih produktif yang nantinya hasil panen dapat digunakan untuk keperluan sendiri ataupun diperjual belikan.
Mahasiswa kelompok 770 juga menjelaskan dan mempraktikan pembuatan biosaka yang dimana hal ini nantinya berguna untuk melindungi tanaman dari hama. Kegiatan ini dilaksanakan agar ibu rumah tangga dapat melakukan perawatan tanaman cabai dengan mudah dan murah namun masih memperhatikan kesehatan lingkungan. Dan dengan adanya praktik pembuatan biosaka ini tentunya menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi penggunakan pupuk maupun pestisida kimia yang nantinya akan meninggalkan residu sehingga lingkungan sekitar akan terganggu. Kiswati salah satu ibu-ibu PKH yang menjadi peserta sosialisasi dan praktik penanaman cabai melalui media polybag dan pembuatan biosaka mengatakan “ia suka menanam sayuran sendiri namun tanpa menggunakan polybag dan terkadang sayurnya sudah busuk sebelum di panen setelah mengikuti sosialisasi dan praktik ini ia merasa lebih mudah menanam di polybag dan merasa mendapatkan ilmu baru mengenai pembuatan biosaka yang nantinya dapat mencegah hama pada tanaman sayurnya, sehingga tidak mudah busuk”.
Pada kegiatan ini berjalan dengan lancar dan kelompok ibu PKH sangat berantusias dalam mengikuti praktik pembuatan di setiap program kerja. Dan diakhir acara, kita memberikan kelompok ibu PKH kenang-kenangan dan hasil dari praktik pembuatan dapat dibawa oleh ibu-ibu PKH.(sdk)