KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan ini diperkirakan berbalik tertekan, setelah kemarin ditutup menguat 0,7 persen ke level 6.068.
Menurut analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya, di Jakarta, Jumat (10/9/2021), sejauh ini pergerakan IHSG masih terlihat berada dalam fase konsolidasi wajar, dengan potensi tekanan yang masih jauh lebih besar dibanding peluang kenaikan.
Dia mengatakan, minimnya sentimen positif menjadi faktor yang membuat pola pergerakan IHSG tetap stagnan dan ditambah lagi dengan kondisi perlambatan ekonomi masih berlangsung. Saat ini IHSG memiliki rentang support-resistance di level 5.969-6.202.
Namun, lanjut William, pergerakan IHSG untuk kurun jangka panjang masih berpeluang meraih capital gain, tentunya pada saham-saham berfundamental baik. “Hari ini IHSG berpotensi tertekan,” ucap dia.
Dengan demikian, jelas dia, pergerakan IHSG yang berpotensi tertekan tersebut bisa dimanfaatkan investor dengan mengakumulasi pembelian saham  BBCA, AKRA, BBNI, KLBF, PWON, JSMR, TLKM, UNVR, ICBP dan ASRI.
Proyeksi senada disampaikan analis PT Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, yang mengatakan pergerakan IHSG akhir pekan ini berpotensi melemah.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak melemah dan ditradingkan pada kisaran 5.983-6.069. Ada potensi kenaikan, namun mungkin akan menjadi sebuah harapan,” papar Nico Demus.
Pada perdagangan hari ini, kata dia, Pilarmas Sekuritas merekomendasikan investor agar mempertimbangkan akumulasi pembelian saham EXCL, ACES dan LPKR.(sdk)