KANAL24, Jakarta – Pada perdagangan akhir pekan ini, laju Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) diperkirakan kembali tertekan, setelah kemarin berbalik melemah dan ditutup menurun 0,59 persen ke level 6.249.
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, mengatakan, secara teknikal laju IHSG membentuk pola bearish harami, setelah menyentuh target Moving Average 200-Day (MA200) di level 6.270.
“Pergerakan ini memberikan sinyal terkoreksi lanjutan secara jangka pendek dan berpeluang menguji support MA5 (6.238) hingga MA50 6.170,” kata Lanjar, di Jakarta, Jumat (20/12/2019).
Lanjar menyebutkan, indikator Stochastic berpeluang dead-cross pada area jenuh beli (overbought) dengan RSI bearish reversal momentum. “Sehingga, kami memperkirakan IHSG bergerak cenderung tertekan pada akhir pekan dengan support-resistance di level 6.200-6.268,” ucapnya.
Dengan demikian, jelas dia, perkiraan terjadinya pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG hari ini bisa disikapi para investor dengan mengakumulasi sahamĀ
LSIP, BBTN, BJBR, PGAS, BSDE, CTRA dan MAPI.
Namun, menurut analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya, pergerakan IHSG berada di rentang konsolidasi wajar, sebelum melanjutkan proses kenaikan. “Koreksi wajar dapat dimanfaatkan sebagai peluang untuk mengakumulasi pembelian dengan target investasi jangka menengah-panjang,” katanya.
William menyatakan, saat ini IHSG memiliki support di level 6.123, sedangkan target resistance terdekat berada di level 6.336. “Hari ini IHSG berpotensi menguat,” kata William.
Sehingga, lanjut dia, adanya potensi pembalikan arah menguat pada laju IHSG bisa direspons oleh para pelaku pasar dengan mengoleksi sahamĀ
KLBF, BBNI, HMSP, TLKM, JSMR, EXCL, PWON, WIKA, ADHI dan BBCA. (sdk)