KANAL24, Bondowoso – Kelompok 608 Mahasiswa Membangun Desa UB melakukan sosialisasi kepada siswa kelas XI Agribisnis Tanaman Pangan Holtikultura dengan sub tema Working With Student.
Dalam kegiatan ini disampaikan materi media tanam non tanah. Materi ini merupakan bentuk pengenalan mengenai urban farming kepada siswa tingkat SMK di kecamatan Sumberwringin. Sosialisasi pengenalan media tanam non tanah ini diawali dengan perkenalan anggota kelompok 608 MMD dan dilanjutkan dengan pembagian pre test yang diisi oleh 15 siswa, kemudian diisi oleh acara inti yaitu penyampaian materi mengenai macam-macam media tanam non tanah, dalam kegiatan ini berfokus pada media tanam Hydrogel.
Hydrogel merupakan polimer Kristal yang akan mengembang ketika di rendam dengan air dalam kurun waktu minimal 4 jam, kemudian hydrogel dapat digunakan sebagai media tanam. Tanaman yang dapat dibudidayakan dengan hydrogel antara lain tanaman hias dan tanaman sayur hijau yang memiliki tingkat ketahanan terhadap kelembaban yang tinggi,seperti tanaman hias, selada air, kangkung dan sebagainya.
Setelah sesi penyampaian materi mengenai hydrogel dan tata cara penggunaannya, selanjutnya Deby Winda Aldana selaku Penanggung jawab dan pemateri pada kegiatan ini memberikan bahan praktik berupa hydrogel, bibit, dan pupuk kepada seluruh siswa yang mengikuti kegiatan sosialisasi, hal ini bertujuan agar siswa siswi dapat mencoba dan mempraktekan langsung materi yang telah disampaikan sebelumnya secara mandiri.
Siswa siswi yang telah melihat bahan bahan praktik pun memberi feedback dengan menyampaikan pertanyaan mengenai penggunaan dari masing masing bahan yang telah diberikan.
Salah satunya pertanyaan yang disampaikan oleh Gadis Nur Halizah “bagaimana cara menumbuhkan bibit kangkung, sebelum di pindahkan ke media tanam hydrogel ?” , kemudian dijelaskan cara pesemaian dengan menggunakan kapas basah, yang merupakan teknik yang paling sederhana dalam melakukan pesemaian benih. Setelah benih berkecambah dan tumbuh daun baru maka benih dapat dipindahkan ke media tanam hydrogel.
Pertanyaan lain disampaikan oleh Abror Farisi “ berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyiram kembali hydrogel yang telah digunakan sebagai media tanam?”, dan kemudian pemateri memberi penjelasan bahwa intensitas penyiraman tanaman bila menggunakan media tanam hydrogel akan berkurang hampir 50% penyiraman dan pemberian pupuk dapat dilakukan dengan alat spray langsung pada tanaman, dan sesuai dengan kebutuhan, apabila dirasa hydrogel sudah mulai menyusut maka dapat dilakukan perendaman ulang hingga hydrogel kembali mengembang.
Perwakilan Kelompok 608 MMD UB dan Guru SMKN 1 Sumberwringin (dok. Kelompok 608)
Setelah siswa siswi mengerti mengenai cara penggunaan media tanam dan benih yang diberikan pemateri memberikan challenge kepada para peserta dimana para peserta yang berhasil mempraktikan materi yang telah diberikan akan berkesempatan mendapatkan reward dari pemateri, dengan membuat postingan di instagramnya tentang hasil dari praktik yang telah dilakukan dan tag akun MMD Sukosari kidul dan Instagram pemateri.
Hal ini dilakukan dengan harapan minat dan pengetahuan siswa siswi terhadap pertanian dapat berkembang dan dapat memotivasi mereka untuk mencoba hal hal baru dalam bidang pertanian mengingat hal ini sesuai dengan jurusan di sekolah yang mereka ambil. Sosialisasi berakhir dengan penyerahan sertifikat kepada SMKN 1 Sumberwringin yang dalam hal ini di terima oleh ibu nanik selaku guru pengampu kelas ATPH di SMKN 1 Sumberwringin. (nal)