KANAL24, Jakarta – Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang tunai sebesar Rp105 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jelang Natal dan akhir tahun 2019. Untuk itu, Bank Indonesia menyediakan 1.414 titik layanan penukaran uang di seluruh wilayah NKRI termasuk di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Terpencil) hingga 31 Desember 2019 mendatang.
Direktur Departemen Komunikasi BI, Junanto Herdiawan, mengatakan bahwa penyediaan uang kartal tersebut meningkat 7,2 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Uang tersebut terdiri dari pecahan Uang Pecahan Besar (UPB) dan Uang Pecahan Kecil (UPK) masing-masing sebesar Rp100,7 triliun dan Rp4,3 triliun. Dia mengatakan bahwa pada akhir tahun biasanya ada peningkatan kebutuhan uang kartal (uang kertas dan logam) sesuai pola musiman.
“Bank Indonesia mengantisipasi kebutuhan uang tunai dan kegiatan transaksi sistem pembayaran menjelang Natal dan akhir tahun 2019 dengan mempersiapkan layanan kas, baik melalui jaringan kantor Bank Indonesia maupun jaringan perbankan, dan infrastruktur sistem pembayaran nontunai yang lancar dan terjaga,” ujar Junanto dalam siaran persnya, Selasa (17/12/2019).
Untuk memastikan kegiatan transaksi non tunai berjalan dengan lancar dalam mendukung kegiatan ekonomi masyarakat, BI terus mengoptimalkan sistem pembayaran nontunai yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia melalui Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI- RTGS ) dan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI). BI telah melaksanakan pengujian terhadap seluruh infrastruktur guna memastikan terselenggaranya layanan sistem pembayaran secara aman, lancar dan efisien khususnya apabila terjadi peningkatan volume transaksi pada akhir tahun. Bank Indonesia juga terus berkoordinasi dengan peserta sistem pembayaran, guna memastikan optimalnya kegiatan sistem pembayaran.
“Layanan tersebut merupakan sinergi Bank Indonesia dengan perbankan untuk memberikan layanan prima kepada masyarakat menjelang Periode Natal dan Akhir Tahun 2019,” pungkas dia.
Sebagai tambahan informasi, BI mendorong masyarakat menukarkan uangnya di lokasi penukaran resmi untuk mencegah risiko uang palsu dan untuk menjaga kualitas uang. Masyarakat juga diimbau agar selalu memperhatikan ciri keaslian uang rupiah dengan Dilihat, Diraba dan Diterawang serta merawat rupiah dengan 5 Jangan (Jangan Dilipat, Jangan Dicoret, Jangan Distapler, Jangan Diremas, Jangan Dibasahi). (sdk)