Kanak24 – PT Bio Farma menyampaikan rencana untuk segera menuntaskan uji klinis vaksin COVID-19 (1/9/20222). Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan bahwa hal tersebut selaras dengan tercapainya pelaksanaan tes COVID-19 yang dilakukan secara mandiri oleh warga, dan pelaksanaan vaksinasi booster yang telah diberikan kepada lebih dari 56 juta warga.
Bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan RI ke- 77, PT Bio Farma berupaya merampungkan rangkaian proses uji klinis fase ketiga Vaksin COVID-19 BUMN agar Indonesia bisa memiliki vaksin COVID-19 sendiri. Selain itu, terdapat wacana untuk melaksanakan vaksinasi COVID-19 dosis keempat dalam waktu dekat.
Kemenkes menghimbau pelaksanaan tes antigen untuk mendeteksi penularan COVID-19 yang dilakukan secara mandiri oleh warga tidak bertujuan untuk menghindari status hitam di aplikasi ‘Peduli Lindungi’.
“Ini kan untuk kita bersama. Jangan lagi mencoba untuk mengakali atau menyiasati agar bisa terbang, itu tidak baik. Jujurlah pada diri kita sendiri,” tegas Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril.
Berdasarkan laporan Satuan Tugas Penanganan COVID-19, jumlah penduduk Indonesia yang telah menerima vaksinasi COVID-19 dosis ketiga atau booster mencapai 56.124.804 orang. Vaksinasi booster saat ini sudah mencakup 26,94% dari total warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19.
Perihal vaksinasi COVID-19 dosis keempat, Kemenkes menyampaikan bahwa pemberiannya akan diberikan kepada warga setelah cakupan vaksinasi booster pertama telah mencapai 50% dari sasaran.
“Untuk masyarakat tunggu dulu. Prioritas kita saat ini vaksin booster pertama. Saat ini baru 26,8%, target kita kan 50% (cakupannya),” kata Syahril.
Pada kesempatan yang lain, Ikatan Doktor Indonesia (IDI) memaparkan faktor penyebab kematian dokter yang terserang COVID-19. Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Adib Khumaidi mengungkapkan bahwa kematian dokter yang terserang COVID-19 selain dipengaruhi oleh faktor usia juga dipengaruhi tingkat paparan virus selama melayani pasien di tempat kerja.