KANAL24, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai prospek pasar modal di Indonesia cukup bagus, meskipun di saat yang bersamaan terjadi gejolak global. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang melakukan IPO (initial public offering). Selain itu dana masuk ke pasar modal juga terus tumbuh.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, mengatakan aliran dana di pasar modal hingga pertengahan Agustus 2019 sudah mencapai Rp112,4 triliun. Angka itu berasal dari penerbitan saham perdana, penerbitan obligasi dan rights issue atau penerbitan saham baru. Diperkirakan pada tahun depan, penghimpunan dana di pasar modal bisa tembus mencapai Rp190 triliun.
“Ini adalah momentum bagus bagi pasar modal untuk bergerak secara lebih agresif untuk bisa manfaatkan kesempatan ini. Ini harus dimanfaatkan secara maksimal mendorong investasi,” ujar Wimboh di acara Capital Market Summit and Expo ( CMSE ) 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (23/8/2019).
Dijelaskannya, hingga saat ini sudah ada 29 emiten baru yang melantai dan diharapkan hingga akhir tahun nanti bisa mencapai 57 perusahaan baru yang IPO.
Dari 29 emiten itu, total dana pengelolaan perusahaan manajer investasi sudah mencapai Rp805 triliun atau naik 7,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
“Capaian ini tidak terlepas dari upaya bersama seluruh lembaga terkait dan kita semua tidak boleh berpuas diri,” tandasnya. (sdk)