KANAL24, Malang – Penggunaan masker saat ini menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan untuk menjaga penyebaran maupun penularan virus COVID-19. Kekhawatiran masyarakat pada kondisi ini membuat aktivitas yang dilakukan tak luput dari penggunaan masker, termasuk berolahraga. Akan tetapi perlu dipahami bahwa olahraga akan membuat tubuh membutuhkan oksigen lebih banyak. Semakin intens olahraga yang dilakukan, semakin bertambah pula kebutuhan oksigen dalam tubuh.
Dilansir dari halodoc.com Selasa (9/6/2020) , menurut Psikolog dan profesor School of Health Sciences di Central Michigan University, Lana V. Ivanitskaya, penggunaan masker saat berolahraga dapat menjadi masalah yang berbahaya bagi kesehatan dan tidak banyak orang yang menyadari. Hal ini menyebabkan seseorang menjadi lebih sulit untuk bernapas karena terhambat masker yang digunakan apalagi jika sudah memiliki riwayat penyakit pada paru-paru maupun jantung.
Penggunaan masker saat berolahraga juga rentan membuat tubuh mengalami keracunan karbon dioksida. Penggunaan masker saat berolahraga tentunya membuat pernapasan terhambat dan bukan tidak mungkin hidung kembali menghirup karbondioksida menuju sistem pernapasan.
Kelebihan jumlah karbon dioksida di dalam tubuh meningkatkan risiko keracunan karbon dioksida yang menyebabkan beberapa gejala seperti mual, pusing, sakit kepala, dan detak jantung melemah. Pada kondisi yang lebih parah, keracunan karbon dioksida dapat sebabkan kejang, koma, hingga kematian.
Agar olahraga aman dan nyaman, simak tips berikut ini:
1. Hindari berolahraga secara berkerumun atau berkelompok. Jika ingin bersepeda atau berlari, usahakan lakukan secara mandiri.
2. Pilih rute olahraga yang sepi untuk menghindari kerumunan banyak orang. Dengan begitu, tidak akan memerlukan masker saat berolahraga.
3. Jika sedang berolahraga bersama orang lain, usahakan jaga jarak sesuai yang disarankan dan hindari berada segaris lurus dengan orang tersebut.(meg)