KANAL24, Malang – Mengantisipasi tindakan persekusi verbal, bullying atau tindakan lain yang tidak sesuai dengan norma kampus oleh pihak panitia terhadap mahasiswa baru yang sedang mengikuti pengenalan kehidupan kampus, UB sudah menyiapkan pengawasan berlapis. Hal tersebut dijelaskan oleh Wakil Rektor III Prof. Abdul Hakim dalam jumpa pers seusai pembukaan PKK Maba 2020 Sabtu (19/9/2020).
“Kami menyiapkan pengawasan dan pengamanan berlapis dalam pelaksanaan PKK Maba secara daring ini termasuk untuk mengantisipasi bullying tersebut,” kata Hakim.
Bentuk dari pengamanan dan pengawasan berlapis tersebut menurut Hakim ada tiga yaitu pertama tidak ada interaksi langsung secara verbal antara panitia dengan mahasiswa baru. Semua bentuk interaksi chat kepada operator. UB menyiapkan 64 operator yang akan membantu proses interaksi. Begiru pula menegnai tugas kepada mahasiswa baru tidak ada tugas yang membuat mahasiswa baru melakukan aktifitas keruang public atau kerumunan sesuai protokol covid19.
Kedua, para operator ini akan diawasi oleh pengawas yang sudah disiapkan oleh rektorat untuk memantau kerja para operator.
Baca juga:
14.492 Mahasiswa Baru UB Ikuti Pengenalan Kampus Secara Daring
“Jadi operator juga kami awasi melalui pengawas tersendiri,” lanjut Guru Besar FIA UB ini.
Sedangkan ketiga panitia masih menyiapkan crisis centre sebagai pelapis ketiga dalam pengawasan proses pelaksanaan PKK Maba sehingga Hakim menjamin kecil kemungkinan terjadi celah tindak pelanggaran.
Namun jika masih terjadi pelanggaran atau ditemukan pelanggaran, UB sudah menyipakan teguran otomatis melalui system kendali yang ada.
“Kita sudah siapkan teguran otomatis jika terjadi hal tersebut secara system dan system juga sudha kami uji melalui simulasi dan gladi bersih,” lanjutnya.
Hakim berharap semua kegiatan ini berjalan lancer dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kami berharap smeua pihak mensukseskan kegiatan ini agar mahasiswa baru dapat mengenal kampus UB dengan baik,” pungkasnya. (sdk)