KANAL24, Malang – Pendirian APPGI (Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Geofisika Indonesia) merupakan sebuah amanah dari permendikbud nomor 3 tahun 2020.
Dalam Permendikbud nomor 3 tahun 2022 tersebut menyatakan bahwa untuk mendapatkan CPL (Capaian Pembelajaran Lulusan), maka diperlukannya rumusan singkat dan keterampilan. Rumusan pengetahuan dan keterampilan khusus yang tercantum wajib ditambahkan dan disusun oleh masing-masing program studi.
Maka dari itu diperlukannya kurikulum standar minimal agar nantinya seluruh lulusan dari program studi geofisika, baik itu geofisika murni atau teknik geofisika mempunyai standar minimal dalam capaian pembelajaran lulusannya
”Jadi tujuan daripada didirikannya asosiasi ini ya asosiasi penyelenggara pendidikan geofisika ini sebenarnya adalah yang pertama untuk itu ya, untuk membentuk jaringan, jejaring dan juga kerjasama antara penyelenggara pendidikan geofisika se- Indonesia, baik dalam pendidikan kemudian penelitian dan pengabdian masyarakat,” ujar Prof. Dr. Sunaryo, S.Si., M.Si, Rabu (18/5/2022)
Alasan kedua didirikannya APPGI ialah untuk menyusun dan menyepakati standar minimal dari kurikulum. Hal ini dikarenakan di Indonesia sendiri tidak semua perguruan tinggi sudah mempunyai program studi, beberapa lainnya masih dalam kelompok bidang minat.
“Sehingga nanti ada standar yang bisa dipakai oleh seluruh perguruan tinggi penyelenggara pendidikan geofisika, baik teknik geofisika maupun geofisika, maupun yang masih dalam kelompok bidang minat,” kata Prof. Sunaryo
Di Indonesia sendiri tercatat bahwasannya terdapat sekitar 22 program studi baik teknik geofisika maupun grofisika. Diluar daripada program studi atau yang masih dalam Kelompok Bidang Minat (KBM) masih banyak.
“Kaya yang dulu di IKIP itu belum terbentuk program studi. Tapi dia punya kelompok bidang minat geofisika,” lanjut guru besar FMIPA UB.
Input mahasiswa geofisika dan teknik geofisika dari program studi rata-rata pertahunnya terdapat 1500 mahasiswa. Apabila input atau mahasiswa baru dan output atau mahasiswa lulusannya itu seimbang, maka pertahunnya hanya dapat memproduksi sekitar 1500 lulusan mahasiswa geofisika dan teknik geofisika.
Alasan ketiga didirikannya APPGI ialah mulai banyaknya universitas dan program studi yang mulai berlomba-lomba dalam meningkatkan akreditasi, baik itu akreditasi internasional maupun nasional, akreditasi oleh BAN-PT maupun LAM (Lembaga Akreditasi Mandiri).
“Nah ini adalah wadah untuk itu semua, di bentuknya APPGI ini,” pungkasnya. (wen)