Kanal24, Malang – Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) menggelar perayaan tahunan untuk mengapresiasi para pelaku seni yang telah berkontribusi terhadap perkembangan budaya di Jawa Timur, dalam kegiatan Orasi dan Anugerah Sabda Budaya 2024. Acara yang bertema “Pancadasa: Basa Busananing Bangsa, Ngrembaka Ing Kalasuba” ini dilaksanakan di Ballroom Hotel Grand Mercure, Malang (5/11/2024)
Ketua penyelenggara acara, Yohanes Padmo Adi Nugroho, M.Hum., menjelaskan pentingnya Anugerah Sabda Budaya sebagai bentuk apresiasi bagi insan seni dan budaya di Jawa Timur.
“Anugerah Sabda Budaya ini adalah bagian integral dari keilmuan kami di FIB UB. Sebagai fakultas yang berfokus pada seni, budaya, dan ilmu humaniora, ini menjadi tanggung jawab kami untuk mengapresiasi jerih payah, karya, dan capaian para seniman dan budayawan, terutama yang ada di Jawa Timur,” ujar Yohanes.
Baca juga : FIB UB Konsisten Apresiasi Karya Seniman Jatim
Tahun ini, Anugerah Sabda Budaya diberikan dalam tujuh kategori, dengan penghargaan kepada sejumlah tokoh dan komunitas budaya yang konsisten dalam berkarya. Beberapa penerima penghargaan di antaranya adalah:
- Pemerintah Peduli Budaya : Rumah Budaya Indonesia dibTiongkok yang diwakili Yudil Chatim, SKM., M.Ed
- Seni Tradisi : Mbah Karimun (alm.)
- Seni Rupa : Koeboe Sarawan
- Sastra : Sasti Gotama
- Orator : Seno Gumira Ajidarma
- Seni Musik : Ian Antono
Selain Anugerah Sabda Budaya, terdapat juga Insentif Budaya untuk kategori komunitas dan individu. Tahun ini, insentif diberikan kepada Teater Api dari Surabaya dan Adrian Pawitra (Alm.), penyusun Kamus Bahasa Indonesia-Madura.
Yohanes menjelaskan bahwa para penerima penghargaan ini telah terdata dalam database FIB UB sejak 2018 dan dipilih melalui seleksi ketat oleh tim kurator.
“Kami mendata para seniman dan budayawan Jawa Timur setiap tahun dan mengevaluasi konsistensi mereka dalam berkarya. Nama-nama yang terus aktif berkarya, memberi perspektif baru, dan konsisten memberikan kontribusi, itulah yang diprioritaskan. Ini bukan sekadar soal senioritas, tetapi lebih kepada ketekunan dan kontribusi nyata,” tambah Dosen Sastra Jepang FIB UB itu.
Sementara itu FIB UB, Hamamah, S.Pd., M.Pd., Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan bahwa Anugerah Sabda Budaya pertama kali digagas pada tahun 2018 di bawah kepemimpinan Prof. Dr. Agus Suman, SE., DEA sebagai dekan FIB saat itu. Ia menyebutkan bahwa penghargaan ini telah berkembang menjadi wadah apresiasi yang unik bagi seniman, budayawan, dan penyair yang memberikan kontribusi besar terhadap kebudayaan.
“Acara ini adalah satu-satunya yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi di Indonesia. Kami merasa terhormat dengan kehadiran tokoh-tokoh budaya, musisi, serta para perwakilan pemerintah daerah dan komunitas seni di Malang Raya,” ujar Hamamah. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi ajang kolaborasi untuk mendukung kemajuan seni dan budaya Indonesia, khususnya di Malang Raya dan Jawa Timur.
Hamamah juga mengapresiasi dukungan tim kurator independen yang dipimpin oleh Prof. Dr. Djoko Saryono, M.Pd., dalam menyeleksi nominasi.(din)