KANAL24, Jakarta – Kepastian pembangunan bandara baru di Jatim semakin terang. PT Gudang Garam Tbk(GGRM) melalui anak usaha PT Surya Dhoho Investama (SDI) akan membangun bandara Internasional di Kediri, Jawa Timur.
Dirut PT Surya Dhoho Investama (PT SDI), Susanto Widyatmoko memperkirakan pembangunan bandara ini akan menelan dana sekitar Rp 6 triliun, masing-masing Rp 3 triliun untuk tanah dan bandara.
Menurutnya, pembangunan bandara ini menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha ( KPBU ) khusus. Di mana 100% dikerjakan oleh swasta.
“Kan kalau umum, misal tanah pemerintah, tapi infrastruktur swasta. Ini 100% swasta semua,” kata Susanto di Kemenko Maritim dan Investasi, Kamis, (16/01/2020).
Ia mengatakan penetapan lokasi saat ini masih menunggu Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kediri, Jawa Timur. Di mana luas lahan yang dibutuhkan sebesar 372 hektare dan pembebasan lahan sudah mencapai lebih dari 98% dan tersisa 5 hektare lagi.
“Bandara internasional, runway 3.300 meter untuk rute akan dikerjakan Angkasa Pura I,” imbuhnya.
Lokasi bandara berada di 3 kecamatan Bulusari, Tarokan, dan Googoldan 4 desa. Menurutnya pembangunan akan memakan waktu 2,5 tahun sejak groundbreaking bulan April 2020.
Pembangunan bandara ini terdiri dari 3 tahap. Pada tahap 1 kapasitas penumpangnya diperkirakan 1,5 juta. Menurut Dirjen Perhubungan Udara Polana belum bisa memastikan apakah bandara Kediri ini akan menjadi International atau tidak.
“Tiga tahaplah, studinya masih dibahas terus. Intinya mudah-mudahan segera terwujud. April groundbreaking kemudian proses KPBU targetnya di paling nggak 2020 mulai bangun,” jelasnya.
Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) Faik Fahmi memastikan pihaknya akan menjadi operator dari bandara yang akan dibangun di Kediritersebut. Nantinya akan dibentuk kerja sama dengan formula yang nanti disepakati bersama. (sdk)