Kanal24, Malang – Arfando Dwi Kurnia, siswa kelas 11 SMK 5 Malang, memadukan pendidikan formal di jurusan Tata Boga dengan kecintaannya pada seni tari tradisional. Selain menjalani pendidikan di bidang kuliner, Arfando aktif sebagai penari dan juga guru tari, dan mendedikasikan diru dalam melestarikan budaya tari topeng khas Malangan yang menjadi bagian dari warisan budaya Indonesia.
Dari wawancara kepada Kanal24 pada Minggu (13/10/2024), Arfando mengungkapkan bahwa perjalanan seninya dimulai sejak usia dini, tepatnya ketika ia masih duduk di bangku kelas 4 SD. “Awal saya berkarir itu mulai dari kelas 4 SD. Saya belajar menari di Padhepokan Seni Mangun Dharma di Tumpang, yang diajarkan oleh Ki Soleh Adi Pramono sampai sekarang,” ujar Arfando.
Menurut Arfando, dukungan dari keluarga, terutama pamannya yang seorang dalang, turut memberikan inspirasi untuk mendalami dan menekuni dunia tari. Semangatnya untuk menari datang dari keinginan untuk mempertahankan dan memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia luar, khususnya tari topeng Malangan yang kaya akan nilai tradisional.
Arfando telah mengikuti berbagai ajang lomba tari, baik di dalam maupun luar kota, dan sukses meraih berbagai penghargaan. “Saya sering mengikuti event atau lomba tari di luar kota maupun di dalam kota, dan sudah sering mendapatkan juara satu, juara dua, juga juara tiga. Dari situ saya makin yakin untuk terus berprestasi dalam bidang tari ini,” ungkapnya.
Prestasi yang paling membanggakan bagi Arfando adalah ketika ia berhasil tampil di acara satu dekade Galeri Indonesia Raya di Jakarta. Dari 100 peserta, Padepokan Silimangun Darma yang diwakilinya terpilih menjadi salah satu penampil utama dalam acara tersebut. Kesempatan berharga ini menjadi bukti bahwa karyanya tidak hanya diakui di tingkat lokal, tetapi juga di tingkat nasional.
Dalam perjalanan kariernya, Arfando menghadapi berbagai tantangan. Namun, ia tetap konsisten dengan prinsip dan dedikasinya. “Untuk tips mengembangkan karier atau passion ini, kuncinya adalah telaten, konsisten, dan selalu latihan,” ujarnya. Meski sudah memiliki segudang pengalaman dan prestasi, Arfando masih memiliki satu impian besar yang belum tercapai, yaitu menari di panggung internasional.
“Saya ingin menari di luar negeri dan menjadi perwakilan yang membawakan budaya tari topeng Indonesia ke dunia. Jadi, saya akan terus berlatih hingga impian itu bisa tercapai,” tuturnya.
Arfando juga membagikan portofolionya di Instagram dengan akun @arfando.dk dan @Fernando.daily, yang memuat perjalanan seni dan pencapaiannya. Melalui media sosial ini, ia berharap dapat menjangkau lebih banyak orang dan terus menginspirasi generasi muda untuk mencintai budaya Indonesia.
Arfando Dwi Kurnia membuktikan bahwa generasi muda dapat berperan penting dalam melestarikan budaya bangsa dan mewujudkan mimpi untuk membawa budaya Indonesia hingga ke panggung dunia. (nid)