KANAL24, Blitar – Desa Gaprang yang berada di Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar ini memiliki area persawahan dengan profesi warganya sebagai petani dan juga peternak. Karena luasnya wilayah persawahan yang ada maka dibentuklah GAPOKTAN yaitu gabungan kelompok tani di mana memiliki fungsi sebagai wadah aspirasi dari petani juga peternak dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi sehingga nantinya dapat dimusyawarahkan bagaimana jalan keluar yang tepat dan dapat disepakati oleh para petani dan juga peternak.
Banyak permasalahan yang dihadapi oleh petani misalnya saja harga pupuk yang semakin meroket dan kelangkaannya. Dimana tidak dibarengi dengan harga hasil tani yang sesuai sehingga banyak berdampak pada kerugian petani. Dari permasalahan tersebut kami kelompok MMD Desa Gaprang memiliki program kerja yang sekiranya dapat meringankan beban petani mengenai masalah pupuk dengan pembuatan pupuk organik. Harapannya dengan dibuatnya pupuk organik dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia dan juga menambah wawasan para petani bahwa limbah kotoran sapi juga dapat dimanfaatkan menjadi pupuk yang juga tidak kalah dengan kandungan yang dimiliki oleh pupuk kimia dengan syarat pengolahannya benar dan tepat.
Sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk organik dilakukan pada hari Kamis, 13 Juli 2023 bertempat di area persawahan desa Gaprang dengan jumlah petani yang mengikuti pelatihan sekitar 15 orang. Para petani sangat antusias dalam memahami materi yang disampaikan mengenai pembuatan pupuk organik diperkuat pada sesi tanya jawab banyak dari petani yang bertanya untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pupuk organik. Selain pelatihan pembuatan pupuk organik juga dilakukan pelatihan pembuatan pengawetan hijauan (silase). Pelatihan dilaksanakan melihat para petani yang rata-rata memiliki ternak (ingon) “bahasa jawanya” sehingga pelatihan ini cocok untuk dilaksanakan untuk menambah wawasan petani mengenai pakan yang baik bagi ternaknya dan tentunya agar para petani mengenal sistem bank pakan dalam menanggulangi kesulitan mencari pakan pada musim kemarau.
Pelatihan pembuatan silase dilakukan dengan membawa sampel silase yang sudah dibuat oleh mahasiswa guna sebagai contoh agar para petani lebih memahami apa itu sebenarnya silase. Pelatihan berjalan dengan lancar dan antusias para petani juga sangat tinggi mengenai program-progeram yang dilaksanakan oleh Mahasiswa MMD.
Harapannya dengan dilaksanakannya pelatihan pembuatan pupuk organik dan silase ini para petani lebih adaptif terhadap mengenai pemanfaatan sesuatu yang ada di sekitarnya dan juga sebagai pemantik ide-ide yang kreatif dan juga inovatif dalam menghadapi permasalahan yang terjadi sehingga tidak hanya sebagai tambahan wawasan pengetahuan tetapi juga sebagai langkah awal untuk berkembang menjadi lebih baik.(sdk)