KANAL24, Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menegaskan permintaan produk plat baja ke Amerika Serikat (AS) terus meningkat. Salah satu perusahaan asal negeri Paman Sam tersebut, Allegheny Technology Incorporated (ATI) Metals menyatakan bahwa permintaan plat baja dari perusahaan baja nasional di Morowali mencapai 300 ribu ton per tahun.
Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, mengatakan produk plat baja Indonesia dinilai sangat berkualitas dibandingkan dengan produk plat baja lainnya. Oleh sebab itu ATI menyatakan akan terus berlangganan dengan Indonesia khususnya produk yang diproduksi dari industri di Morowali.
“Kami adakan meeting dengan salah satu perusahaan AS, ATI Metals. Mereka tegaskan komitmen kerjasama yang sudah dibangun selama ini untuk tetap dipertahankan jadi kita harapkan bisa tumbuh,” ulas Jerry di Jakarta, Senin (25/11/2019).
Sementara itu, Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kemendag, Kasan Muhri, menambahkan untuk memenuhi permintaan plat baja tersebut Kemendag terpaksa tidak bisa melibatkan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS).
Pasalnya produk baja hasil industri di Morowali memiliki spesifikasi khusus yang belum diproduksi
KRAS.
“Kan dia spesifik (produk plat bajanya), selama ini mereka impor dari Morowali karena kandungan nikelnya lebih bagus,” ujar Kasan.
Dia menambahkan selain produk baja, industri asal Amerika juga menyatakan minatnya untuk terus mengimpor produk furnitur dan tekstil dari Indonesia. Produk tekstil selama ini menjadi komoditas yang mendominasi ekspor Indonesia ke AS yaitu USD3 miliar terhitung Januari-Agustus 2019.
Sedangkan ekspor produk furnitur selama Januari–September 2019 sebesar USD696,7 juta. Diharapkan dengan semakin meningkatnya hubungan perdagangan dengan AS, target perdagangan antara Indonesia dan AS sebesar USD60 miliar bisa tercapai.
“Kami berharap Pemerintah AS nantinya akan memperluas akses pasar bagi produk-produk Indonesia, serta memberikan respons positif atas upaya Pemerintah Indonesia dalam penyelesaian isu-isu perdagangan bilateral kedua negara,” pungkasnya. (sdk)