KANAL24, Jakarta – Bank Dunia (World Bank) menilai utang Indonesia yang hingga Agustus 2019 menembus Rp4.680,2 triliun masih sangat aman, karena jauh di bawah batas maksimal internasional.
Demikian penuturan Ekonom Utama Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, Andrew Mason, melalui video conference di Jakarta, Kamis (10/10). Sebelumnya, Kementerian Keuangan menyebutkan utang pemerintah hingga Agustus 2019 mencapai Rp4.680,2 triliun diklaim masih aman, karena di bawah 30 persen dari produk domestik bruto (PDB).
“Rasio utang Indonesia masih sangat aman, sebab batas aman yang ditetapkan internasional sebesar 60 persen dari PDB. Sementara Indonesia masih sangat jauh dari batas maksimal tersebut,” ujar Mason.
Mason memperkirakan utang Indonesia hingga 2021 masih tetap aman. Sehingga meski cukup besar, utang itu masih wajar. Terlebih, kata dia, utang itu digunakan untuk pembangunan nasional yang diklaim pemerintah sebagai jalan meningkatkan produktivitas.
“Saya harus katakan kalau Indonesia sudah melakukan pekerjaan yang bagus dalam mengelola utang, kami mempertimbangkannya sebagai tingkat utang yang wajar,” kata Mason.
Dia memperkirakan pada 2020, utang Indonesia akan mencapai 30,1 persen terhadap PDB dan di 2021 sedikit turun menjadi 29,9 persen. Artinya, batas aman bagi pemerintah dan swasta masih sangat lebar.
Meski Bank Dunia mengakui kinerja pemerintah Indonesia cukup baik dalam mengelola utang, ke depan harus tetap berhati-hati. Pasalnya kondisi global semakin tidak menentu dan berpotensi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
“Tetapi Indonesia harus mengelola utang dengan baik untuk mengurangi risiko yang ada. Pengelolaan utang yang baik diperlukan di tengah ekonomi dunia, terutama kawasan Asia Timur dan Pasifik, yang mulai menunjukkan perlambatan,” katanya. (sdk)