Kanal24, Malang – Suasana hangat tercipta di balai pertemuan Dusun Mangunrejo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Rabu (23/07/2025). Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 44 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) menggelar kegiatan bertajuk “Bersih Lingkunganku, Sehat Hidupku”, berupa sosialisasi kebersihan lingkungan dan pengelolaan bank sampah. Program ini hadir sebagai jawaban atas persoalan serius yang dihadapi warga setempat, yakni kebiasaan membuang sampah sembarangan serta minimnya fasilitas pengelolaan sampah.
Mahasiswa sebagai Agen Perubahan
Ketua Kelompok KKN 44, Adi Firmansyah, menjelaskan bahwa kehadiran mahasiswa tidak hanya sebatas belajar dari masyarakat, tetapi juga membawa perubahan positif.
Baca juga:
Disertasi Muhtar Said Angkat Pemikiran Judicial Review Muhammad Yamin
“Kami menemukan banyak warga masih membakar sampah atau membuangnya ke sungai. Ini tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga berpotensi mengganggu kesehatan. Melalui sosialisasi ini, kami ingin menumbuhkan kesadaran baru agar masyarakat melihat sampah sebagai sesuatu yang bisa dikelola, bukan sekadar dibuang,” ujarnya.
Bank Sampah, Solusi Lingkungan dan Ekonomi
Dalam acara ini, para mahasiswa menghadirkan materi seputar dampak buruk sampah plastik, teknik pemilahan sampah organik dan anorganik, serta mekanisme pengelolaan bank sampah. Presiden BEM FIA UB yang hadir sebagai pemateri menegaskan pentingnya inovasi sederhana namun berdampak.
“Bank sampah bukan hanya soal menjaga kebersihan, tetapi juga memberi nilai tambah ekonomi. Sampah yang dipilah bisa ditukar menjadi tabungan, bahkan diolah menjadi produk bermanfaat seperti kursi dari ban bekas. Dengan begitu, masyarakat tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga mendapat keuntungan,” jelasnya.
Tantangan dan Perubahan Perlahan
Meski awalnya sempat menghadapi penolakan, terutama karena warga menganggap memilah sampah merepotkan, program ini mulai menunjukkan hasil positif. Pendekatan persuasif, dukungan tokoh masyarakat, serta bukti nyata dari tabungan sampah perlahan menumbuhkan partisipasi aktif warga.
“Kini beberapa ibu rumah tangga sudah rutin membawa sampah yang dipilah ke posko bank sampah. Kami juga memasang poster dan papan informasi tentang larangan membuang sampah sembarangan, sehingga pesan kebersihan semakin luas tersampaikan,” tutur salah satu anggota KKN, Siti Rahma.
Dukungan Pemerintah Desa
Kepala Desa Sidomulyo, Sugeng Prasetyo, menyambut baik program ini dan menyatakan dukungannya.
“Kami berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa yang telah membantu mengubah pola pikir warga. Harapan kami, program ini tidak berhenti di sini, tetapi terus berlanjut dan menjadi budaya di desa kami,” katanya.
Baca juga:
MMD UB Luncurkan Buku Saku Hukum untuk Permudah Administrasi
Langkah Kecil untuk Masa Depan Lestari
Keberhasilan program sosialisasi kebersihan lingkungan dan bank sampah ini menjadi bukti bahwa kolaborasi mahasiswa dengan masyarakat dapat melahirkan perubahan nyata. Bagi mahasiswa KKN, pengalaman ini sekaligus menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya gotong royong menjaga kelestarian lingkungan.
Sebagaimana disampaikan Adi Firmansyah, “Perubahan besar berawal dari langkah kecil. Kami bangga bisa memulai langkah itu bersama warga Sidomulyo. Semoga desa ini menjadi contoh bahwa kebersihan dan kepedulian lingkungan adalah kunci masa depan yang sehat dan mandiri.”
Dengan lingkungan yang semakin bersih dan masyarakat yang peduli, Desa Sidomulyo meneguhkan komitmennya untuk menapaki jalan menuju permukiman berkelanjutan. (nid)