Kanal24 – Situasi pandemi membawa dampak pada sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang mengalami penurunan pendapatan sangat besar. Para pengusaha UMKM mengalami penurunan penjualan, kekurangan modal untuk membuat produk, dan terhambatnya distribusi barang.
Permasalahan ekonomi ini juga dialami oleh perempuan pelaku usaha kecil mikro di sekitar pesantren di Kabupaten Jombang Jawa Timur. Saat pemberlakuan aturan normal baru dilaksanakan dengan ketat oleh pihak pesantren untuk melindungi santri, kondisi ini justru berdampak pada menurunnya pendapatan pelaku UMKM di sekitar pesantren.
Tim Pengabdian Masyarakat dari Sosiologi FISIP UB, melihat kondisi ini dapat diatasi dengan pengenalan literasi teknologi melalui platform digital e-commerce sebagai upaya dalam diversifikasi usaha demi bertahan dan meningkatkan kondisi ekonomi pelaku UMKM perempuan di sekitar pesantren.
Studi yang telah ada selama ini menunjukkan bahwa perempuan yang mengakses teknologi selama masa pandemi mampu bertahan dan bahkan meningkatkan usaha mikro dan kecil yang mereka miliki.
Hal inilah yang melatarbelakangi Sosiologi FISIP UB, diketuai oleh Titi Fitrianita mengadakan pengabdian kepada masyarakat berupa Pelatihan Membuka Toko Usaha Daring melalui Platform E Commerce.
Program pengabdian masyarakat ini menggandeng nasabah perempuan Bank Wakaf Mikro (BWM) Bahrul Ulum Barokah Sejahtera yang mengalami permasalahan ekonomi sejak pandemi. Bank Wakaf Mikro merupakan lembaga keuangan berbasis pesantren yang berfokus pada pemberdayaan pesantren dalam bidang ekonomi dengan target utama perempuan pemilik usaha kecil dan mikro sekitar pesantren.
Agenda pelatihan telah dilaksanakan pada tanggal 16 Juli 2022 yang bertempat di Aula MA Bahrul Ulum Jombang dan dihadiri oleh 25 orang nasabah BWM.
Ketua MA Bahrul Ulum saat sambutan pembuka menyampaikan bahwa acara pengabdian ini merupakan salah satu upaya kolaborasi berbagai pihak mulai dari akademisi, pemerintah dan pemilik modal dalam mengentas kemiskinan.
Program pelatihan dibagi menjadi 2 sesi, sesi pertama adalah sesi penyampaian kelemahan dan kekuatan toko daring sedangkan sesi kedua adalah praktik membuka toko melalui aplikasi Shopee. Peserta pengabdian yang mayoritas berusia 45 tahun ke atas ternyata sangat antusias dalam menyampaika ide usaha dan aktif bertanya pada saat praktik membuka usaha daring. (din)