KANAL24, Jakarta – Sepanjang tahun 2010 – 2021, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR) telah mencatatkan bantuan pembiayaan perumahan sebesar Rp88,68 triliun. Bantuan tersebut dinikmati oleh 219.041 orang atau 12,39% dari total penerima manfaat.
Direktur Pengembangan Sistem Dan Penyelenggaraan Pembiayaan, Kementerian PUPR , Agus Sulaeman mengatakan bahwa sepanjang 2010 – 2021, bantuan pembiayaan perumahan telah tersalurkan kepada 1.767.622 unit rumah.
“Bantuan yang disalurkan melalului berbagai program seperti KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan ( FLPP ), KPR Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT), dan KPR Subsidi Selisih Bunga (SSB)/Subsidi Selisih Marjin (SSM),” kata Agus dalam webinar bertajuk “Optimalisasi Housing Finance Untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi”, Kamis (31/3/2022).
Agus menambahkan sepanjang 2010 – 2021, KPR FLPP yang telah disalurkan mencapai Rp75,20 triliun. Sepanjang periode tersebut KPR FLPP telah disalurkan kepada 943.579 unit. Kemudian KPR BP2BT telah disalurkan sebesar Rp0,73 triliun. KPR BP2BT telah disalurkan kepada 18.536 unit selama sebelas tahun.
“Terakhir, KPR SSB/SSM telah disalurkan kepada 805.507 unit rumah dengan nilai mencapai R12,75 triliun,” ujar Agus.
Tahun ini Kementerian PUPR menargetkan bantuan pembiayaan perumahan untuk 200.000 unit melalui FLPP . Melalui SSB dan SBUM masing – masing ditargetkan mencapai 769.903 unit dan 200.000 unit. Bantuan pembiayaan perumahan melalui BP2BT ditargetkan mencapai 22.586 unit.
“Terakhir bantuan melalui Tapera ditargetkan mencapai 109.000 unit,” tutup Agus.(sdk)