KANAL24, Malang – Sebanyak 216 mahasiswa Universitas Brawijaya menerima beasiswa dari BAZIS (Badan Zakat, Infaq dan Shadaqah) Universitas Brawijaya. Penyerahan beasiswa ini dilakukan bertepatan dengan Rapat Terbuka Dies Natalis ke 57 UB (5/1/2020) di Samantha Krida. Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Rektor, Ketua Senat dan Ketua BAZIS.
Kepada kanal24.co.id, Ketua BAZIS UB Prof. Imam Santoso menerangkan bahwa beasiswa ini merupakan beasiswa batch 1 yang dilakukan oleh BAZIS. Mahasiswa yang menjadi penerima beasiswa ini adalah mahasiswa yang masuk dalam kategori 8 asnaf, yakni fakir, miskin, riqab, gharim, mualaf, fisabilillah, ibnu sabil, dan amil zakat.
“Untuk mahasiswa yang fisabilillah, contohnya mereka yang menjadi pengurus Masjid Raden Patah. Biasanya mereka kan tidak pulang disaat libur semester karena harus menjadi imam shalat atau muadzin, nah itu yang kita kasih beasiswa. Disamping itu, mereka juga masuk kategori mahasiswa kurang mampu. Mahasiswa yang hafal Al-quran juga kita berikan beasiswa,” ungkapnya.
BAZIS memberikan beasiswa sebesar 3 juta rupiah kepada setiap penerima. Dalam proses pemberian beasiswa ini menurut Dekan FTP UB itu, ia bersama tim melakukan jemput bola dengan berkoordinasi bersama wakil dekan 2 seluruh fakultas.
“Saya kontak wakil dekan 2 melalui wakil rektor 2. Jadi, data-data mahasiswa yang sudah nunggak UKT dan permasalahan keuangan yang lain. Selain itu, saya dan tim juga mengontak ke Masjid Raden Patah untuk meminta data-data mahasiswa yang mualaf,” imbuh Imam.
Lanjutnya, setelah pemberian beasiswa ini, tim dari BAZIS akan melakukan evaluasi selama satu semester. Evaluasi ini ditujukan untuk menentukan apakah mahasiswa penerima beasiswa di batch 1 bisa lanjut menerima di batch ke 2 pada semester depan.
Profesor Bidang Ilmu Sistem dan Manajemen Agroindustri itu berharap, penerima beasiswa BAZIS sapat turut aktif di kelembagaan maupun di kegiatan lain. Ia juga bersyukur jika penerima beasiswa bersedia menjadi relawan BAZIS, karena kedepan program yang akan dilakuakan oleh badan ini selain beasiswa adalah pemberdayaan masyarakat kampung yang ada di lingkar kampus.
“Kita ingin memastikan bahwa mereka yang tak mampu ini terbantu, memang tidak besar tetapi saya kira jumlah ini lumayan untuk menambah kebutuhan hidup. Beasiswa ini juga untuk mengapresiasi mereka-mereka yang bekerja, semisal memberishkan masjid dan merawatnya. Selain itu, beasiswa ini juga sebagai bentuk apreasi bagi mahasiswa yang penghafal Al-quran, yang jelas mahasiswa yang memiliki prestasi keagamaan kita apresiasi,” pungkasnya. (meg)