KANAL24, Jakarta – Untuk memperlancar arus mudik dan balik tahun2019, Jasa Marga saya dah membuat beberapa perencanaan. Direktur Operasi Jasa Marga, Subakti Syukur menjelaskan, pihaknya memprediksi puncak arus mudik jatuh pada tanggal 31 Mei 2019 (H-5) dan puncak arus balik pada tanggal 9 Juni 2019 (H+3).
Jasa Marga memprediksi sekitar 1.383.830 kendaraan akan meninggalkan Jakarta pada periode arus mudik yang dihitung sejak tanggal 29 Mei 2019 (H-7) hingga 4 Juni 2019 (H-1). Angka ini naik sebesar 7,58 persen dibandingkan tahun 2018.
“Dari sekitar 1,3 juta kendaraan mudik yang meninggalkan Jakarta tersebut, kami memperkirakan distribusi lalu lintas mudik sebesar 58,68 persen menuju ke arah Timur (Jawa Tengah) melalui jalan tol Jakarta-Cikampek, 26,68 persen menuju ke arah Barat (Merak) melalui jalan tol Jakarta-Tangerang, 14,64 persen menuju ke arah Selatan (Puncak) melalui jalan tol Jagorawi,” jelas Subakti.
Ia menambahkan, ada tiga kondisi baru yang harus diantisipasi oleh Jasa Marga maupun pengguna jalan dalam menjalani arus mudik dan balik tahun ini, yaitu tersambungnya jalan tol Trans Jawa, penerapan rekayasa lalu lintas one way dan contraflow secara terjadwal serta relokasi Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama ke GT Cikampek Utama (Km 70) dan GT Kalihurip Utama (Km 67) yang berdampak pada perubahan sistem transaksi dan pentarifan Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Salah satu upaya yang disiapkan oleh Jasa Marga adalah dari sisi pelayanan transaksi. Jasa Marga telah mengantisipasi kepadatan di sejumlah GT. Beberapa GT yang menjadi perhatian antara lain GT Cikampek Utama, GT Kalihurip Utama, GT Kalikangkung, GT Banyumanik, GT Waru Gunung, dan GT Kejapanan Utama.
Peningkatan pun dilakukan di sisi pelayanan lalu lintas dengan diskresi Kepolisian untuk memberlakukan rekayasa contraflow maupun one way yang terjadwal untuk arus mudik dan balik Lebaran 2019. Secara teknis, one way akan diberlakukan dengan menerapkan contraflow terlebih dahulu dengan jadwal yang sudah diatur.
Untuk arus mudik akan berlaku pada tanggal 30 Mei s.d 2 Juni 2019 dengan skema: Rekayasa lalu lintas contraflow akan diberlakukan pada Km 29 s.d Km 61 Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada pukul 06.00 – 21.00 WIB untuk selanjutnya rekayasa lalu lintas one way diterapkan mulai KM 69 Jalan Tol Jakarta-Cikampek s.d KM 263 Brebes Barat pada pukul 09.00 – 21.00 WIB.
Untuk arus balik akan berlaku pada tanggal 8 Juni s.d 10 Juni 2019 dengan skema: Rekayasa lalu lintas contraflow akan diberlakukan pada Km 61 s.d Km 29 Jalan Tol Jakarta-Cikampek untuk selanjutnya rekayasa lalu lintas one way diterapkan mulai KM 263 Brebes s.d KM 69 Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada pukul 14.00 — 22.00 WIB.
Untuk meminimalisir gangguan lalu lintas, Jasa Marga menghentikan pekerjaan proyek mulai dari 26 Mei 2019 pukul 00.00 WIB hingga 15 Juni 2019 pukul 24.00.
Selain itu, diberlakukan pula pengaturan waktu operasi angkutan barang oleh Kementerian Perhubungan pada periode arus mudik (30 Mei 2019 pukul 00.00 WIB s.d 2 Juni 2019 pukul 24.00 WIB) dan periode arus balik (8 Juni 2019 pukul 00.00 s.d 10 Juni 2019 pukul 24.00 WIB).
Jasa Marga juga memastikan percepatan penanganan gangguan lalu lintas dengan menempatkan petugas di titik-titik rawan kepadatan dan menambah sejumlah kendaraan layanan lalu lintas (layanan Jalan Tol, patroli roda dua, PJR, ambulans, derek, rescue, dan crane).
Untuk pelaksanaan mudik tahun ini, Jasa Marga telah menyiapkan total 66 rest area yang tersebar di Jalan Tol Trans Jawa, diantaranya adalah 39 TIP, 11 TI, 6 Parking Bay, 9 TIP/TI Fungsional serta 1 TI Sementara di Kantor Cabang Palikanci
“Kami mengimbau kepada pengguna jalan tol untuk selalu mematuhi rambu-rambu, berkendara dengan tertib, memastikan kendaraan dalam kondisi laik jalan, serta selalu memastikan kecukupan saldo dengan melakukan top up uang elektronik sebelum memasuki tol,” ujarnya. (sdk)