KANAL24, Jakarta – Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Yulianto Aji Sadono, menyebutkan pergerakan positif pasar modal Indonesia masih berlanjut, ditunjukkan data perdagangan BEI selama sepekan atau periode 20-24 Juli 2020.
“Peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa sebesar 23,56 persen menjadi 10,53 miliar unit saham dibandingkan pekan sebelumnya sebanyak 8,52 miliar unit saham,” kata Aji, melalui siaran pers BEI, di Jakarta, Minggu (26/7/2020).
Kemudian, lanjut Aji, peningkatan juga terjadi pada data rata-rata nilai transaksi harian sebesar 20,62 persen menjadi Rp8,38 triliun dari Rp6,94 triliun pada penutupan pekan sebelumnya. Rata-rata frekuensi transaksi harian pun meningkat 18,29 persen menjadi 714,97 ribu kali.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) akhir pekan ditutup pada level 5.082 atau meningkat 0,07 persen dibanding penutupan akhir pekan sebelumnya. Nilai kapitalisasi pasar juga meningkat 0,09 persen menjadi Rp5.890,66 triliun dari Rp5.885,438 pada pekan lalu.
Lebih lanjut Aji menambahkan, pada perdagangan Jumat (24/7), investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp739,71 miliar, maka sepanjang tahun ini total nilai jual bersih asing di pasar saham Indonesia mencapai Rp18,37 triliun.
Pada awal pekan (20/7), BEI menerima pencatatan perdana saham PT Prima Globalindo Logistik Tbk (PPGL) di Papan Akselerasi, sehingga sepanjang tahun ini terdapat 33 perusahaan yang melakukan pencatatan perdana saham di BEI.
Selama sepekan, BEI mencatatkan tiga Obligasi Berkelanjutan, yakni PT Sinar Mas Multifinance dengan nilai nominal Rp708,3 miliar, PT Lautan Luas Tbk (LTLS) senilai Rp286,75 miliar dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) senilai Rp1.536.300.000.000.
Dengan demikian, jumlah emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI untuk sepanjang 2020 sebanyak 43 emisi dari 30 Perusahaan Tercatat senilai Rp36,19 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI hingga saat ini mencapai 432 emisi dengan nominal outstanding sebesar Rp421,48 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan oleh 118 perusahaan.
Aji menambahkan, saat ini Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di.BEI berjumlah 96 seri dengan nilai nominal Rp3.169,53 triliun dan sebesar USD400 juta. Sementara itu, Efek Beragun Aset (EBA) tercatat sebanyak sebelas emisi senilai Rp8,84 triliun.(sdk)