KANAL24, Malang – Listrik harus bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia tak terkecuali mereka yang tinggal di daerah terpencil. Tim Doktor Mengabdi (DM) Universitas Brawijaya, melakukan pengabdian ke salah satu desa terpencil yang terletak di Kabupaten Probolinggo, tepatnya di Dusun Tanah Merah Desa Batur Kecamatan Gading. Tim DM ini terdiri dari Dr. Runi Asmaranto, ST.,MT (FT), Dr.Eng Dhenny Widhiyanuriyawan (FT), Dr. Sugiarto, ST.,MT (FT) dan Mangku Purnomo, PhD (FP).
Dusun Tanah Merah merupakan salah satu dusun terpencil di Lereng Gunung Argopuro yang belum menikmati listrik dari PLN. Jika ingin menuju ke dusun tersebut, dapat menggunakan kendaraan roda 4 melalui jalan tanah sempit dan setelah sebagian makadam, lalu dilanjutkan naik roda 2 sejauh 3 km.
Tim DM multi fakultas ini melakukan kegiatan peningkatkan kapasitas pembangkit Mikro Hidro melalui perbaikan saluran pembawa dengan inovasi kombinasi pemasangan konstruksi bronjong/gabion. Pemasangan konstruksi ini dipadukan dengan pemanfaatan karung beras bekas disamping bronjong untuk menahan rembesan melalui celah-celah bronjong. Pembangunan saluran pembawa dengan panjang sekitar 30 m ini dilakukan dengan tujuan menjaga agar saluran pembawa tetap mengalirkan debit inflow menuju pipa pesat/penstock PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) baik saat terjadi banjir disungai utama maupun pada musim kemarau.
Menurut ketua kelompok masyarakat Pengelola PLTMH Aan Sugiantoro, pada kondisi musim kemarau sekarang terjadi peningkatan debit inflow sebesar 10 persen jika dibandingkan kondisi sebelumnya. Sehingga energi listrik tetap beroperasi menghasilkan daya 6 kW yang dimanfaatkan bagi warga.
Selain dilakukan pemberdayaan energi, juga dilakukan perbaikan jaringan listrik melalui perbaikan kabel utama sepanjang 100 m, perbaikan lampu penerangan jalan, bantuan alat-alat pertukangan seperti alat gerinda listrik, dan alat pasah listrik (mesin serut) untuk pertukangan yang mana semuanya memanfaatkan energi mikro hidro yang tidak dimanfaatkan pada siang hari. Kemudian, dilakukan pula kegiatan pendampingan oleh desa melalui pembangunan fisik bedah rumah yang dilakukan pada rumah Bapak Mishur di RT08/RW04 yang juga salah satu anggota pokmas PLTMH Tanah Merah.
Ketua DM Runi Asmaranto berharap kegiatan ini dapat meningkatkan ekonomi anggota kelompok masyarakat pengelola mikro hidro tanah merah. Selain alat-alat diatas, juga diserahkan 1 unit Mesin Chopper untuk pencacah kompos berkapasitas 150kg/jam beserta mesin penggerak Diesel bertenaga 8 HP untuk membantu mitra peternak sapi yang tergabung dalam pokmas PLTMH dalam mencampur pakan ternak.
“Dusun Tanah Merah ini sudah selayaknya mendapatkan kegiatan pengabdian. Karena belum semua warga menikmati aliran listrik dari PLN, namun berharap akan semakin berkembang dan sejahtera, semakin terang pada malam hari. Sehingga bisa dilakukan kegiatan belajar dan mengaji. Kedepan, Pokmas PLTMH ini harus tetap dikembangkan meskipun suatu saat semua sudah terlayani listrik oleh PLN,” papar Runi.
Lanjutnya, energi listrik PLTMH ini bisa tetap digunakan untuk meningkatkan perekonomian warga melalui kegiatan pertukangan atau pengolahan produk-produk pertanian dan peternakan berbasis kemandirian energi seperti mikro hidro dan biogas. Sisi positif yang lain, jika di hulu sungai ada PLTMH, masyarakat akan menyadari bahwa listrik mikrohidro yang dihasilkan diperlukan kontinuitas debit sungai. Sehingga mereka tidak akan menebang kayu di hulu yang akan menurunkan debit pada musim kemarau, dan bahkan banjir lahar di musim penghujan.
Sugiarto menambahkan, karena BUMDES di Desa Batur sudah terbentuk, hendaknya kedepan bisa dioptimalkan dan dikelola secara mandiri. Beberapa produk-produk unggulan yang ada di Tanah Merah, seperti gula aren, kopi, pisang, pengembangan pupuk organik, dll nantinya bisa bermanfaat bagi masyarakat.
“Diperlukan pelatihan pembuatan pakan ternak sehingga kegiatan peternakan khususnya penggemukan sapi juga semakin meningkat. Pelatihan ini juga menambah keahlian peternak di Desa Batur yang kemungkinan bisa dikombinasikan melalui pemberdayaan masyarakat dengan dana dari ADD atau menggandeng CSR,” pungkasnya. (meg)