KANAL24, Malang – Banyaknya masyarakat Jawa Timur yang menderita penyakit katarak, membuat RS UB bekerja sama dengan PT. Sido Muncul, PERDAMI (Persatuan Dokter Mata Indonesia), dan FK (Fakultas Kedokteran) UB melaksanakan operasi katarak gratis. Agenda ini dalam rangka Dies Natalies Universitas Brawijaya ke 57. Humas RS UB, M. Jauhar Evandri kepada Kanal24 mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu agenda yang masuk dalam milestone RS tersebut.
“Kegiatan ini melibatkan masyarakat prasejahtera sebagai pasien dan beberapa dokter spesialis mata, utamanya yang lulusan FK UB. Operasi katarak gratis ini dilaksanakan tanggal 14/12/2019 di RS UB,” ungkapnya.
Lanjutnya, pihak panitia lebih proaktif dalam menjemput peserta atau pasien katarak. Beberapa kriteria dan syarat yang diberikan, seperti KTP, KK, SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu), dan surat keterangan gula darah normal. Surat keterangan gula darah normal wajib disertakan, karena apabila peserta mengalami diabetes, maka tidak dapat dilakukan penanganan lebih lanjut.
Sampai hari ini, sudah terkumpul 40 peserta dari kuota yang disediakan sebanyak 50 peserta. Peserta-peserta ini berasal dari daerah di Malang Raya, seperti Batu, Lawang, Dampit, Lumajang, Pasuruan, Pandaan. Mayoritas peserta merupakan pasien lanjut usia yang berumur sekitar 60 tahun keatas.
“Sebelum dilakukan proses pendataan final, pendaftar harus mengikuti proses screening dari dokter spesialis mata terlebih dahulu untuk memastikan apakah benar menderita penyakit katarak dan layak untuk dilakukan tindakan,” terang Jauhar.
Operasi katarak gratis ini merupakan gelombang kedua di tahun 2019, sebelumnya sudah dilaksanakan kegiatan yang sama pada tanggal 21/9/2019 tetapi dengan kuota yang lebih sedikit yakni sebanyak 35 pasien.
Rencananya, operasi katarak ini diagendakan sebagai kegiatan tahunan UB. Kegiatan ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2017 dan tiap tahunnya animo pendaftar selalu meningkat. Dokter spesialis mata yang akan diterjunkan pada operasi katarak gratis ini sebanyak 5 dokter yang terdiri dari 3 dokter RS UB dan 2 dokter dari PERDAMI.
“Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, RS UB semakin siap untuk membuka prodi ilmu kesehatan mata di tahun 2022 nanti. Kemudian, RSUB semakin dapat mewujudkan layanan yang prima dengan harga terjangkau, dan dapat terus mengembangkan tri dharma perguruan tinggi karena, RS UB tidak hanya bersifat komersil, tetapi juga dapat melakukan pengabdian masyarakat,” pungkasnya. (meg)